Kasus Covid Makin Meningkat, Ustadz Ahong: Percayakan Masalah Covid Pada Ahlinya, Bukan Pada Ustadz

Kasus Covid Makin Meningkat, Ustadz Ahong: Percayakan Masalah Covid Pada Ahlinya, Bukan Pada Ustadz

Percayakan masalah Covid ini pada ahli medis, bukan pada ustadz, pendakwah, atau tokoh yang menakut-nakuti bahwa vaksin ada microchipnya

Kasus Covid Makin Meningkat, Ustadz Ahong: Percayakan Masalah Covid Pada Ahlinya, Bukan Pada Ustadz
Ustadz Ahong

Kasus Covid semakin meningkat di Indonesia, setidaknya beberapa hari terakhir ini. Tenaga kesehatan sudah mulai kewalahan menghadapi pasien dan rumah sakit pun sudah membludak dan tidak mampu menampung pasien, terutama di kota-kota besar. Di tengah situasi gawat seperti ini, sayangnya, masih ada saja yang tidak percaya dengan begitu cepatnya penularan wabah Covid-19. Parahnya, mereka menggunakan agama sebagai dalil pembenaran.

Ustadz Ahong dalam cuitannya mengatakan sahabat Nabi yang keimananya sudah tidak diragukan, ada juga yang meninggal karena wabah. Di antara sahabat Nabi yang meninggal saat wabah terjadi adalah Muadz bin Jabal, Abu Ubaidah, dan Fadhal bin Abbas.

“Kalau sahabat Nabi yang keimanannya sundul langit saja wafat sebab terkena wabah, apalagi kita yang imannya masih Senin-Kamis,” Tegas Ustadz Ahong.

Agama menyuruh kita untuk selalu berusaha dan mengindari dari bahaya. Kalau ingin selamat dari virus, selain iman dan doa, caranya adalah mengikuti protokol kesehatan yang sudah direkomendasikan pemerintah.

Rasulullah sendiri, dalam Shahih Muslim, pernah mencontohkan kepada para sahabat agar menjaga jarak dari orang yang terkena penyakit menuar. Waktu itu ada Bani Tsaqif yang ingin datang bersumpah setia pada Nabi. Di antara mereka ada yang sedang berpenyakit lepra.

Sebagai langkah antisipatif, Nabi pun menunda rangkaian acara sumpah setia itu sebagai bentuk ikhtiar agar tak tertular org yg berpenyakit menular. Menguatkan kisah ini, ada juga hadis lain dari Rasulullah, “Menghindarlah dr org berpenyakit lepra spt engkau lari dari kejaran singa (HR Bukhari).”

Di tengah pandemi ini, mungkin ada saja oknum yang mengambil kesempatan dan mencari keuntungan di balik musibah. Tapi, kata Ustadz Ahong, yakinlah bahwa tidak sedikit juga petugas, ahli medis, dan tenaga kesehatan yang berjuang demi keselamatan banyak orang. Bahkan sebagian mereka pun ada yang wafat karena mengurusi pasien Covid-19.

Menurut Ustadz Ahong, dalam situasi seperti ini, mestinya kita saling menguatkan dan bekerjasama untuk menghadapi musibah. Bukan malah merasa paling pintar, saling curiga, apalagi mengampanyekan covid-19 tidak ada. Pendakwah yang tidak mengikuti protokol dan rekomendasi dari petugas kesehatan, tidak perlu didengar dan diikuti. Karena dalam masalah ini yang paling otoritatif menjelaskan adalah ahli medis dan petugas kesehatan, bukan pendakwah atau ustadz.

“Percayakan masalah Covid ini pada ahli medis, bukan pada ustadz, pendakwah, atau tokoh yang menakut-nakuti bahwa vaksin ada microchipnya,”Pungkas Ustadz Ahong.

 

*Follow Ustadz Ahong di sini