Islami.co (Haji 2024) — Bukan hanya menuju Roma-Italia, menuju rumah Allah (baitullah) juga banyak jalannya. Ini lah yang dirasakan mereka, yang mendapatkan karunia berkunjung ke Haramain dengan wasilah berbakti kepada orang tua.
Namanya Abil Permana Putra (22). Mahasiswa asal Banyuwangi ini akhirnya bisa meraih mimpinya untuk berangkat ke tanah suci melalui jalur yang tidak pernah ia kira, yaitu berbakti kepada orang tua. Ia tidak menyangka, ternyata Allah punya banyak jalan untuk memanggil hamba-Nya bertamu ke bait-Nya.
Kisah itu bermula saat orang tua Abil, M. Purnomo (63), tak jadi berangkat haji pada tahun 2023. Purnomo mengurungkan panggilan hajinya pada tahun itu karena tak ada yang menemani. Ia seharusnya berangkat bersama sang istri, ibu Abil. Qadarullah, Ibu Abil wafat setahun sebelumnya, tahun 2022.
“Bapak awalnya menabung bersama ibu, tapi ibu wafat tahun 2022 kemarin,” ujar Abil saat berada di bus, menjelang keberangkatan dari bandara King Abdul Aziz Jeddah, menuju Mekkah (27/05).
“Seharusnya bapak berangkat tahun 2023 kemarin. Tapi karena nggak ada yang mendampingi, bapak nggak mau berangkat,” tambahnya.
Pada tahun ini, ayah Abil, Purnomo mendapatkan kembali panggilan hajinya. Namun ia masih tak ingin berhaji sendiri. Keluarga pun berembug untuk menentukan siapa yang akan menemani sang ayah dan menggantikan sang ibu untuk berangkat haji.
Awalnya Abil tak mengira bahwa keputusan keluarga akan mengarah padanya. Pasalnya Abil bukan anak satu-satunya. Ia anak kedua dan masih memiliki kakak perempuan. Berdasakan pertimbangan keluarga, Abil yang terpilih.
“Saat itu sedang dimusyawarahkan, siapa yang akan mendampingi bapak. Akhirnya saya yang terpilih,” ujar Abil.
Menurut Abil, keputusan ini diambil karena kakak Abil perempuan. Sedangkan saat beribadah di tanah suci nanti, ada beberapa tempat yang mengharuskan laki-laki dan perempuan terpisah, baik saat di pemondokan, toilet, maupun saat beribadah di masjid. Dengan bersama Abil, keluarga berharap agar sang bapak bisa selalui didampingi dan diawasi di manapun berada. Selain itu, kaka perempuan Abil juga akan mendaftar haji bersama suaminya.
“Jadi keluarga punya pertimbangan, karena, kan, laki-laki dan perempuan nanti dipisah. Akhirnya saya yang dipilih karena sama-sama laki-laki. Biar bapak bisa selalu ada yang mendampingi,” tambah Abil.
Menurut Abil, pengurusan berkas penggantian sang ibu juga berjalan dengan cepat. Ia merasa dibantu oleh pihak-pihak terkait.
“Pengurusan berkasnya cepat, saya terbantu,” terang Abil.
Saat ditanya apa yang akan dilakukan nanti saat berada di tanah suci, ia menjawab tegas bahwa akan fokus beribadah dan mendampingi bapaknya.
“Saya akan fokus mendampingi bapak, mas,” tuturnya.
Abil adalah salah satu dari sekian anak yang mendapatkan golden ticket untuk berangkat ke tanah suci melalui jalur berbakti. Abil bukanlah satu—satunya anak beruntung itu. Ada sekian banyak jemaah haji seperti Abil.
Haji tanpa Antri Jalur Resmi: dengan Berbakti
Kementerian Agama pada tahun ini membuat kebijakan yang cukup diapresiasi banyak pihak, yaitu pendampingan bagi jemaah haji lansia. Kebijakan ini cukup membantu banyak lansia karena salah satunya, bisa didampingi oleh keluarga terdekatnya. Ini juga sekaligus memberi kesempatan putra-putri mereka untuk berbakti kepada orang tua dengan ganjaran ibadah haji tanpa antri.
(AN)
Artikel seputar berita, tips, dan ibadah haji, silakan klik: #HajidiIslami