JAKARTA, ISLAMI.CO – Pada era Menteri Agama RI Yaqut C. Qoumas, terjadi transformasi digital di dunia pendidikan. Salah satunya, kampus Islam berbasis negeri melejit.
Hal ini merupaman Implementasi transformasi digital di Kementerian Agama (Kemenag) diharapkan membantu percepatan kerja birokrasi dan pelayanannya. Tak heran jika 2023 lalu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) telah mengevaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kemenag dengan hasil sangat baik.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut, atas keberhasilan itu Kemenag didaulat sebagai badan publik informatif oleh Komisi Informasi Pusat. Transformasi digital ini juga berlaku pada kelembagaan di Kemenag. Ia berharap agar pelayanan yang diberikan Kemenag lebih baik.
”Misalnya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Betapa besar percepatan-percepatan yang dilakukan Kemenag dalam sertifikasi halal,” terang Yaqut dalam gelaran Religion Festival di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.
Kampus Islam Negeri Melejit
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof Dr H. Ahmad Zainul Hamdi MAg menjelaskan, perubahan nyata terjadi.
Saat ini, katanya, lembaga-lembaga pendidikan di bawah Kemenag telah berkembang pesat.
Terbukti, kurang dari dua tahun Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) naik hingga 160 persen.
“Akreditasi Perguruan Tinggi itu dimulai 2005 sampai 2023, saat itu kita hanya memiliki 7 PTKIN unggul. Sekarang itu sudah diangkat 18 PTKIN akreditasi institusi unggul,” jelas pria yang akrab disapa Prof Inung itu.
Upaya ini juga dibarengi dengan perluasan akses pendidikan dengan menyalurkan Rp3,8 triliun Beasiswa Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Telah diberikan kepada 156.245 mahasiswa yang tersebar di 541 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, negeri, dan swasta.
Dalam 10 tahun terakhir, terdapat 17 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), 11 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) bertransformasi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
Selain itu, terdapat 17 PTKIN terakreditasi Unggul, 40 PTKIN dan 126 PTKIS terakresitasi Baik Sekali, serta 2 PTKIN dan 719 PTKIS terakreditasi Baik.
Prof Inung menegaskan, implementasi transformasi digital dalam Pendidikan Tinggi di Kemenag salah satunya dengan mengembangkan Cyber Islamic University (CIU) dengan adanya UIN Siber Syekh Nurjati di Cirebon.
Program ini didesain untuk memperluas akses guru madrasah, khususnya yang tinggal di wilayah tertinggal, terpencil, dan terdepan (3T) yang mengalami keterbatasan akses untuk kuliah.
Dengan karakteristiknya yang fleksibel dan adaptif, CIU dapat menjadi jalan keluar bagi 86 ribu guru madrasah yang belum memiliki gelar sarjana (S1). CIU dapat diakses siapa saja dari mana saja. Bahkan dapat juga diakses untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di luar negeri.
Pengembangan CIU telah berjalan sejak 2021, hingga kini tercatat ada total 4.200 mahasiswa. Di mana sebanyak 2.000 di antaranya kuliah dengan skema beasiswa pembiayaan dari Program Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).