Islami.co (Haji 2024) — Seorang laki-laki duduk santai saat para jemaah haji yang lain sedang berdesak-desakan di Muzdalifah, berebut pintu keluar menuju bus pengangkut jemaah ke Mina.
“Saya sih santai saja saat yang lain desak-desakan,” tutur jemaah tersebut.
Jemaah tersebut adalah Akmal Hasibuan, seorang pembimbing ibadah kloter KNO 05.
Akmal menuturkan bahwa ia tidak terburu-buru seperti jemaah lain karena ia tidak khawatir ketinggalan bus. Menurutnya, pemerintah akan selalu memperhatikan jemaah. Sehingga kalau ada satu jemaah yang masih tertinggal di Muzdalifah, pasti akan diantar.
“Satupun tertinggal, akan diantar,” ujar Akmal.
Hal itulah yang membuat Akmal santai, duduk-duduk di samping para jemaah yang berdiri, berburu antrian masuk bus.
Laki-laki asal Medan ini menilai, jika semua jemaah memiliki prinsip seperti dirinya, mereka tidak akan capek-capek berdesak-desakan, berdiri, berebut naik bus.
“Jadi, seharusnya setiap jemaah begitu prinsipnya, gak harus berdorong-dorongan,” lanjutnya.
Menurut Akmal, Pemerintah Indonesia memiliki perhatian penuh kepada jemaah haji. Ia menyebut bahwa kepercayaan kepada pemerintah ini membuatnya lebih tenang dan tak perlu capek-capek berdiri, apalagi sampai ikut saling dorong.
“Gak perlu berdiri lama untuk menunggu bus, gitu, ya. Duduk saja menurut saya udah solusi itu,” terangnya.
“Makanya saya santai aja. Kalaupun tertinggal, gak mungkin petugas di sini membiarkan, pak.
Pasti diantar,” lanjutnya.
Prinsip Akmal ini bukan cuma imaginasinya belaka. Ia pernah punya pengalaman terkait hal tersebut. Ia bercerita bahwa sebelumnya ada jemaah di Kloternya yang tertinggal saat wukuf di Arafah. Namun tetap diantar oleh Petugas Haji ke Muzdalifah.
“Ada satu jemaah kami tertinggal di Arafah, diantar juga ke sini (Muzdalifah),” jelasnya.
Tahun Ini, Pendorongan Jemaah dari Muzdalifah Menuju Mina Lebih Cepat
Proses mobilisasi jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina selesai pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS). Pada suasana yang belum terik, seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan menuju Mina.
“Alhamdulillah, pada jam saya, pukul 07.37 WAS, Muzdalifah sudah clear. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Mina,” terang Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Muzdalifah, Minggu (16/6/2024).
Tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah pada 2023 berlangsung hingga 13.30 WAS.
Hal ini memberi pelajaran berharga. Menurut Subhan, Menag Yaqut Cholil Qoumas sejak awal meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan langkah antisipasi sejak awal.
Sejumlah terobosan dilakukan, antara lain penerapan skema murur (melintas muzdalifah) bagi jemaah risiko tinggi, lansia, dan disabilitas.