Presiden Jokowi meminta Polri turut serta dalam mendisiplinkan masyarakat, baik dalam hal menerapkan protokol kesehatan maupun mengawal penyaluran bantuan sosial ke berbagai daerah. Meski begitu, Jokowi juga menekankan agar tugas-tugas itu harus dijalankan dalam cara-cara persuasif dan humanis.
Instruksi tersebut disampaikan Jokowi saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Bhayangkara secara virtual di Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7).
Tentu saja, apa yang disampaikan Presiden itu tidak berangkat dari ruang hampa. Institusi Polisi sejauh ini dinilai masyarakat masih kerap berlaku represif. Teranyar adalah kekerasan kepada salah seorang peserta unjuk rasa menolak tambang illegal di Pamekasan Madura, lalu pencidukan seorang warganet yang mengunggah humor Gus Dur, dan lainnya.
Lebih jauh, Jokowi juga meminta jajaran Kepolisian supaya memperkuat sinergi antar lembaga.
“Saya perintahkan kepada jajaran Polri, kejaksaan, KPK, dan Lembaga pengawas internal pemerintah untuk terus memperkuat sinergi dan kerjasama,” kata Jokowi.
Praktis, konteks dari instruksi tersebut adalah sehubungan dengan upaya percepatan pelaksanaan program penanganan Covid-19, khususnya dalam hal mengawasi penggunaan anggaran.
Seperti diketahui, dana penanganan Covid-19 sebesar Rp 695,2 triliun telah dialokasikan. Malahan, jumlah tersebut bisa bertambah lebih besar bilamana dibutuhkan.
“Penanganan Covid-19 di Indonesia cukup besar, yakni mencapai Rp 695 triliun dan bahkan bisa lebih besar lagi jika diperlukan,” jelas Jokowi.
Untuk itu, Presiden secara langsung meminta Polri agar menindak tegas pihak-pihak yang main-main terhadap anggaran penanganan pandemi.
“Aspek pencegahan harus lebih dikedepankan. Jangan menunggu sampai terjadi masalah. Kalau ada potensi masalah, segera diingatkan. Tapi kalau sudah ada niat buruk untuk korupsi, ada mens rea-nya, harus ditindak. Silakan “digigit” saja, apalagi dalam situasi krisis sekarang ini, tidak boleh ada satu pun yang main-main,” terang Jokowi.
Menanggapi perintah Presiden, Kapolri Jenderal Idham Aziz menyatakan kesiapan. Idham mengatakan jajarannya siap bersinergi dan bekerjasama dengan TNI dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan pengabdian terbaik kepada masyarakat.
“Polri tidak bisa berdiri sendiri, ia tidak berada di ruang hampa. Maka, kami harus bersama-sama dengan masyarakat juga untuk memberikan pengabdian terbaik,” ujar Idham dalam pidato HUT ke-74 Bhayangkara dari Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7).
Yah, semoga saja semesta mendukung harapan-harapan yang dilambungkan Presiden Jokowi kepada institusi Polisi yang secara normatif itu semua tentu saja merupakan harapan semua kita juga, bukan? (AK)