Sudah lama saya merenung dan bertanya-tanya, ada apa dengan Ciganjur koq daya gravitasinya masih cukup kuat.
Sudah sembilan tahun Gus Dur meninggalkan kita. Tapi Ciganjur tak ada matinya. Hilir mudik para politisi, tokoh lintas agama, aktivis HAM, dan masyarakat bawah tersedot ke sana.
Berbagai alasan dan kepentingan orang sowan ke Ciganjur, mulai dari soal duniawi hingga soal ukhrawi, dari masalah pribadi hingga masalah publik, dari urusan rumah tangga hingga urusan rumah ibadah yang dibakar massa.
Sore tadi ada tamu agung datang ke Ciganjur, Presiden Jokowi. Tentu ini bukan kunjungan pertama. Sudah berkali-kali Jokowi sowan ke Ciganjur.
Yang beda dari pertemuan-pertemuan sebelumnya, walau serba ringkas, sore tadi keluarga Ciganjur juga memfasilitasi pertemuan Presiden Jokowi dengan tokoh-tokoh Madura. Jokowi pun seksama mendengarkan sejumlah pengaduan tokoh-tokoh Madura.
Tak hanya itu. Ada banyak hal lain yang dibicarakan dalam pertemuan singkat sore tadi, dari soal-soal yang terfikirkan hingga hal-hal lain yang tak terfikirkan.
Tapi tak semua bisa dishare di sini, karena dalam hidup ini ada bagian yang nikmat dimakan secara jama’i dan ada bagian yang hanya enak dikonsumsi secara pribadi.
*) Abdul Moqsith Ghazali