Hal ini pasti sering banget kita alami. Ya nggak sih? Ketika ayah atau ibu kita ingin sesuatu dan tidak kita lakuin. Ujung-ujungnya, kita cekcok deh ama mereka. Apalagi, jika itu soal agama atau yang lain. Padahal, kita kan sayang banget ama keduanya. Ya nggak sih?
Nah, bagaimana sih caranya supaya pendapat kita didengarkan oleh orang tua kita? Atau, paling tidak, kita bisa diskusikan dengan baik-baik kok dengan bilang,”Ayah, adek nggak pengen kayak gitu kok. Tapi…. “ atau kamu bisa bilang.”Baik sih, Bu. Tapi menurut adek sih begini ya, dalilnya begini, tapi adek nggak memaksa kok…”
Kamu bisa kok langsung utarakan pendapatmu. Biasanya sih, banyak orang tua yang mau menerima langsung pendapat kita. Tapi, tak jarang yang justru menolak. Kenapa sih orang tua selalu tidak bisa mengerti keinginan kita? Yuk kita
Menuruti Orang Tua? Bisa Kita diskusikan kok
Jika diskusi bersama terkait keinginan kita mentok, maka kita bisa kok ambil jalan mengalah dan menuruti perintah orangtuamu selama itu baik bagimu. Kadang kita mungkin tak melihat kebaikan pada keputusan orangtua kita, tapi ketahuilah bahwa orangtua tidak akan sembarangan memutuskan suatu perkara untuk anaknya.
Mereka selalu berupaya mengusahakan yang terbaik untuk kita. Meskipun, terkadang, itu tidak bisa kita mengerti, Gaes.
Tetapi begini loh, mengalah bukan berarti kamu kalah memperjuangkan keinginanmu. Tapi kita tak pernah tahu bahwa ada kebaikan yang tersembunyi dari ketaatan terhadap orangtua.
Nah, saya mau cerita pengalaman pribadi nih. Pernah suatu ketika saya bertengkar dengan orangtua karena menolak untuk masuk pesantren. Saat itu saya kecewa karena pupus sudah cita-cita untuk melanjutkan pendidikan di sekolah impian saya. Namun akhirnya saya mengalah dan menuruti perintah orangtua.
Saat ini, saya justru sangat bersyukur dan tak pernah menyesali keputusan tersebut. Saya bahagia, ternyata saya bisa berjumpa dengan teman-teman baru yang baik dan memiliki pengalaman hidup sendiri. Menantang banget.
Kadang kita terlalu fokus pada keinginan yang ada di hadapan mata, tanpa menimbang apa konsekuensinya nanti. Tapi orangtua kita tentu saja punya pemikiran yang lebih matang. Jadi cobalah untuk mengalah dan menuruti kemauan orangtuamu.
Hadapi dan jangan lari dari masalah
Jika satu-satunya keputusan adalah menuruti keinginan orangtua, cobalah berdamai dengan dirimu sendiri. Ikhlaskan dan percayalah bahwa itu juga untuk kebaikanmu. Memang sih, ini banget susahnya. Tapi, lakukan dengan perlahan, pasti deh kamu bisa.
Nah, satu hal penting lagi, jangan sampai kamu lari dari masalah, apalagi sampai nekat kabur dari rumah supaya bisa bebas. Misalnya nih, kamu berdebat tentang sebuah hukum, poligami misal. Kamu yang mungkin bacaan beda atau semacamnya, percaya dengan dalil yang terpercaya pula, meyakini bahwa poligami tidaklah saklek seperti harus 4 Istri atau semacamnya dan kamu meyakini tafsir lain bahwa tentang anjuran monogami misal. Bisa banget loh dibicarain.
Kabur dari rumah nggak akan menyelesaikan masalahmu, apalagi di luar sana banyak orang-orang jahat, hiiiy.
Buat mereka percaya
Orangtua tidak akan percaya hanya dengan kata-kata, mereka butuh pembuktian. Coba deh yakinkan mereka dengan sikapmu. Buktikan bahwa cara yang kamu pilih juga bisa membuatmu sukses.
Nah dari sini sebenarnya konsep kita. Yakinlah dengan tujuan kita, buktikan. Misalnya, kamu pengen jadi Superhero, nah perbanyaklah nonton film DC atau Marvel… oh yang ini salah sih. Maksudnya, kalau kamu pengen jadi sesuatu, buktikan dulu sekuat tenaga kamu.
Kamu pengen jadi ilmuwan, maka buktikan dengan nilai bagus. Atau pengen jadi pesepakbola atau olahragawan, kamu bisa merintis dari sekarang kok. Intinya, buktikan dan buat orang tua kita percaya dengan kita.
Jadi, Gaes. Berbeda dengan orang tua itu biasa banget, semua orang pernah mengalaminya kok. Tinggal kita buktikan saja dan yakinlah pada dirimu, serta buatlah orang tua percaya kepadamu. Buktikan kamu bisa menjadi apa yang kamu pikirkan.