Jika Ada yang Tanya Efek Genosida Israel, Jawab 80% Gaza Utara Hancur, Ratusan Ribu Wafat

Jika Ada yang Tanya Efek Genosida Israel, Jawab 80% Gaza Utara Hancur, Ratusan Ribu Wafat

Jika Ada yang Tanya Efek Genosida Israel, Jawab 80% Gaza Utara Hancur, Ratusan Ribu Wafat
Puing-puing di Gaza (Naaman Omar/apaimages/WAFA via Wikimedia Commons)

Jika ada yang bertanya, apa sih efek genosida yang dilakukan Israel ke Palestina, terlabih di wilayah Gaza saat pendudukan terakhir, jawab saja sesederhana: bayangkan jika area rumahmu hancur, keluargamu hilang dan merasakan pelbagai kebengisan yang mungkin hanya kaubaca atau tonton di film-film.

Datanya tersebar dan gampang sekali dicari.

Salah satunya dikeluarkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza, Naji Sarhan, yang menyatakan, imbas genosida Israel di bumi Gaza membuat wilayah itu hancur.

Genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan militer Israel, ktaanya, bahkan meninggalkan jejak sebanyak 80 persen wilayah Gaza utara dalam kehancuran. Kerusakan hampir total.

“Kerusakannya sangat parah, berdampak pada rumah-rumah, jalan-jalan, dan infrastruktur yang membuat Gaza utara tidak dapat dihuni,” kata Sarhan dikutip dari Anadolu.

Bayangkan juga begini, lebih dari 300.000 warga Palestina saat ini kehilangan tempat tinggal. Di era ceasefire sekarang, mereka harus berjalan kaki dan kembai dan kembai mengais sisa-sisa dan puing rumah-rumah mereka.

Sarhan juga menjelaskan, bisa keadaan akan tambah buruk lagi dan ia juga menekankan perlunya dukungan internasional.

Gaza Utara sudah hancur dan perlu dukungan internasional. Termasuk memastikan tidak ada lagi serangan atau apa pun yang dilakukan pihak Israel. Kerusakannya terlalu parah, terlalu nirkemanusiaan dan seolah tidak dilakukan oleh manusia.

Hal senada juga diungkapkan Imad Badwan, Kepala Kota Beit Hanoun.

Hanoun juga menyatakan Gaza utara sebagai zona bencana untuk menjelaskan bagaimana kota ini sudah sangat hancur.

Apa saja yang hancur dan membuat kehidupan di sana laiknya film apokaliptik adalah, hampir kesuluruhan jalan hancur dan fasilitas yang penting seperti aliran air dan limbah harus dibangun ulang.

Ia pun merinci kerusakan jalan, jaringan air dan limbah, serta infrastruktur penting lagi.  Termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas lain—dan Anda tahu, dalam perang hal-hal ini secara etika tidak boleh diserang, tapi Israel menutup mata.

“Serangan Israel menyebabkan kematian atau hilangnya lebih dari 5.000 orang dan melukai sekitar 13.000 lainnya dengan lebih dari 200.000 orang mengungsi,” kata Badwan.

Dia juga menyerukan bantuan segera dari UNRWA, Program Pangan Dunia, dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) untuk memenuhi kebutuhan mendesak akan tempat berlindung, makanan, pakaian, dan fasilitas kamp bagi para pengungsi.

Kini, kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Minggu kemarin terjadi.

Israel sudah menangguhkan perang genosida Israel yang telah menewaskan setidaknya 47.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 110.700 sejak 7 Oktober 2023.

Jadi, Palestina yang jauh itu sebenarnya dekat sekali dengan kita, begitu lekat dengan hati kita dan jika kita berdiam diri dan masih abai, kita harus bertanya pada hati kita: bagaimana jika rumah kita yang hancur, keluarga kita hilang dan kita hanya diam saja?