Jejak Kuno di Jalur Zubaida Mekkah, Arkeolog Mungkin akan Temukan Fakta Sejarah Baru Peradaban Islam

Jejak Kuno di Jalur Zubaida Mekkah, Arkeolog Mungkin akan Temukan Fakta Sejarah Baru Peradaban Islam

Jejak Kuno di Jalur Zubaida Mekkah, Arkeolog Mungkin akan Temukan Fakta Sejarah Baru Peradaban Islam

Para peneliti Arab Saudi baru-baru ini menemukan jejak kuno era pra Islam di Mekah. Jejak tersebut ditemukan di Jalur Zubaida yang dikenal sebagai jalur perdagangan zaman dulu dan penyebaran agama Islam. Rahasia tersebut terungkap setelah beberapa arkeolog melakukan eksplorasi terhadap penemuan arkeologi yang telah ditimbun pasir di Hail, Arab Saudi. Sampai sekarang masih terus diadakan penggalian dengan melibatkan arkeolog Saudi dan beberapa tenaga asing.

Jalur Zubaida yang dikenal dengan rute Kufi, adalah jalur bersejarah yang membentang lebih dari 1.600 km. Rute ini dimulai dari Mekah hingga ke kota Kufah di Irak. Dinamakan jalur Zubaida karena jalur ini dinisbatkan pada Zubaida binti Jafar Al-Mansour, istri dari Penguasa Abbasiyah, Harun Al-Rasyid.

Jalur Zubaida membentang dari Kufah, Irak ke Mekkah, dan menjadi salah satu rute utama bagi peziarah  atau jamaah haji selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Khalifah pada saat itu juga membangun tangki air, sumur, dan menara di sepanjang jalan setapak.

Saat ini Kementerian Pariwisata Saudi telah memberikan lampu hijau kepada para arkeolog dari Universitas Hail dan ahli asing untuk memulai eksplorasi dan penggalian di situs-situs di wilayah al Fayd dan Al-Bayyaith. Dr. Khalil Al-Ibrahim, rektor Universitas Hail, mengatakan kepada Arab News bahwa Departemen Pariwisata dan Arkeologi dan pihak universitas telah menandatangani beberapa perjanjian untuk mengeksplorasi situs arkeologi yang belum dimanfaatkan di wilayah tersebut. Bahkan universitas tersebut bahkan telah melakukan penggalian dan menemukan jejak arkeologi yang berasal dari Zaman Perunggu.

“Banyak kota Islam dan situs arkeologi di Jalur Zubaida di Hail belum dieksplorasi dan digali,” ungkap Ibrahim. Ia menambahkan bahwa selain pahatan batu yang berusia 10.000 tahun terdapat pula gundukan kuburan, sumur, patung batu, tembikar, kaca, mineral, dan mata uang.

Ibrahim sangat bangga bahwa situs arkeologi Hail karena berhasil mengungkapkan beberapa hal dari periode sejarah yang berbeda, termasuk zaman pra-Islam dengan ditemukannya alat kuno, bangunan, gundukan kuburan dan ukiran milik peradaban Tsamud.

“Saya tidak melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa penemuan arkeologi di Hail lebih unik dan berbeda dari yang ditemukan di daerah lain, terutama pahatan batu yang melimpah di Arab lain. Beberapa situs sudah terdaftar di UNESCO, seperti Jubbah dan Al-Shuwaymis yang sarat dengan ukiran batu,” kata Al-Ibrahim.