
Khalifah Al-Ma’mun pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah menerima berita bahwa raja Kisra adalah raja yang sangat adil dan bijaksana. Di samping itu, ia pernah mendengar keterangan bahwa ketika wafat jasadnya tidak akan hancur di dalam tanah.
Dirundung rasa penasaran, Khalifah Al-Ma’mun berkata dalam hati: “Aku akan membuktikan sendiri keterangan tersebut pada jasad raja Kisra”. Ia pergi menuju tempat persemayaman raja Kisra dengan disertai ajudan pribadinya, tanpa dikawal banyak prajurit.
Setelah sampai di negara Kisra, ia bersama pembantu pribadinya menggali kuburan raja tersebut hingga menumkan sebuah jenazah. Ia membuka wajah raja Kisra dan tersentak heran. Jasad raja Kisra masih utuh, wajahnya masih jelas terlihat segar dan tampan. Pakaian yang digunakan tetap dalam keadaan bagus dan tidak berubah warna sama sekali. Pada jarinya terdapat sebuah cincin terbuat dari permata merah yang ia belum pernah melihat sebelumnya. Cincin itu terdapat guratan-guratan seperti tulisan bahasa Persia.
Khalifah Al-Ma’mun amat takjub melihat kejadian tersebut sambil berkata: “Raja ini adalah laki-laki Majusi penyembah api. Akan tetapi Allah SWT memuliakannya sebab keadilan yang ia lakukan di tengah-tengah rakyatnya. Lantas bagaimana pembalasan Allah SWT seandainya raja itu muslim? Sungguh sangat sulit dibayangkan.
Pasca melihat keajaiban itu, Khalifah Al-Ma’mun menyuruh pembantu pribadinya agar menutup kembali jenazah raja Kisra dengan sutra tebal bertuliskan tinta emas lantas mengembalikannya ke dalam kubur seperti semula.
Saat Khalifah Al-Ma’mun lengah, pembantu pribadinya mengambil cincin tersebut dari raja Kisra. Ketika sudah mengetahui kelakuan pembantunya tersebut, maka ia memukul dan mengasingkannya ke negara lain. Kemudian cincin itu dikembalikan ke jari jenazah raja Kisra seperti semula.
Khalifah Al-Ma’mun berkata: “Pembantu pribadiku ini adalah orang yang akan membuat malu kepada raja-raja muslim diantara raja-raja asing. Sehingga mereka berkata Khalifah Al-Ma’mun adalah seorang penggali kubur dan mengambil barang-barang berharga di dalamnya.
Kemudian Khalifah Al-Ma’mun memerintahkan agar makam raja Kisra dicor dengan beton dan dilapisi timah supaya tidak digali siapapun setelah ini.
Kisah ini terdapat dalam buku 101 Cerita Penegak Iman Peluhur Budi karya KH. Moch. Djamaluddin Ahmad (Pengasuh pondok pesantren Tambakberas) Jombang, Jawa timur terbitan Pustaka Al-Muhibbin.