Jangan Merasa Benar Sendiri, Karena Bisa Menjerumuskan Kepada Kemusyrikan

Jangan Merasa Benar Sendiri, Karena Bisa Menjerumuskan Kepada Kemusyrikan

Jangan Merasa Benar Sendiri, Karena Bisa Menjerumuskan Kepada Kemusyrikan

KH. Mustafa Bisri menjelaskan dalam kajian mengaji Hadis kitab al-Arba’in al-Nawawi bahwa Allah SWT Maha luas ampunanNya, sebesar apapun itu dosanya, pasti Allah SWT ampuni, walaupun menjulang setinggi langit. Namun, hal tersebut memiliki satu syarat yaitu tidak menyekutukan Allah SWT. Dalam Hadis urutan ke-42 dalam kitab al-Arab’in al-Nawawi memuat kalam Allah SWT yang menyatakan bahwa Allah SWT akan mengampuni segala dosa hamba-Nya.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً

Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam  bersabda, Allah ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan (HR. al-Turmudzi).

Syirik berarti meyakini bahwa ada Tuhan lain selain Allah SWT. KH. Mustafa Bisri memberikan contoh syirik yaitu jika ada seseorang yang menyembah Allah SWT, melaksanakan shalat, namun orang tersebut juga meminta sesuatu kepada pohon beringin, menyembah juga di sana, nah, itulah syirik, menjadikan sesuatu selain Allah SWT sebagai Tuhan.

Orang yang syirik atau musyrik tidak akan diampuni dosanya. Tingkatan dosa yang paling tinggi adalah syirik. Sehingga, pernyataan dan janji Allah SWT akan mengampuni segala dosa, tidak peduli sebesar apapun dosa tersebut, hal itu berlaku bagi hamba-hambaNya yang tidak melakukan dosa syirik. Selagi hamba tersebut menjadikan Allah SWT satu-satunya tempat meminta, memohon dan masih berharap ampunan dari Allah SWT maka Allah akan mengampuni segala dosa hambaNya.

Namun, setan membisikkan kepada manusia supaya manusia merasa tidak memiliki dosa sehingga tidak perlu memohon ampunan kepada Allah SWT. Ada juga yang merasa banyak dosa sehingga malu untuk berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Lalu, jika seperti itu, kepada siapa lagi kita berdoa dan memohon? Jika tidak kepada Allah SWT? Seperti itulah godaan dan bisikan yang harus kita perangi.

Lanjutnya, KH. Mustafa Bisri menjelaskan bahwa bisikan paling mengerikan dan membahayakan yaitu ketika manusia menyekutukan Allah SWT dengan dirinya sendiri. Seseorang yang menggebu-gebu untuk memperjuangkan agama Allah SWT maka akan merasa dirinya paling benar, padahal yang paling mutlak kebenarannya adalah Allah SWT, kebenaran yang mutlak milik Allah SWT. Jadi, saat seseorang merasa mutlak paling benar maka sesungguhnya ia sedang menyekutukan Allah SWT. Naudzubillah.

Sering sekali kita melihat di sekitar kita bahwa orang mengorasikan kebenaran, merasa paling benar karena sudah menjunjung tinggi kalam Allah SWT dan agamaNya, tidak ada yang benar kecuali orasinya. Hal seperti inilah yang harus lebih diberikan rambu hati-hati. Semoga kita tidak termasuk golongan seperti itu, selalu menjadikan Allah SWT di atas segalanya. Aamiin.