Mohammad Assaf, seorang penyanyi asal Palestina yang terkenal itu dilarang masuk ke Gaza oleh otoritas Israel. Israel berupaya menindas banyak hal, bagaimana itu bisa terjadi?
“Cinta saya dan milik negara saya, dan kepatuhan saya pada konstanta dan nilai-nilai nasional, adalah hal-hal yang saya banggakan, sebagai salah satu anak dari rakyat Palestina yang teguh,” kata Mohammad Assaf.
Begitu twet Mohammad Assaf penyanyi Palestina yang populer sebagai pemenang Arab Idol menanggapi pencabutan izinnya masuk ke Gaza oleh pemerintah Israel. Disebutkan pelarangan Assaf terkait video klip yang menyerukan perjuangan melawan Isarel.
Assaf mengatakan bahwa larangan mengunjungi Yerusalem Timur yang diduduki dan Jalur Gaza. “Pelarangan Ini tidak akan menghentikan saya untuk mencintai negara saya,” katanya.
Dalam sebuah tweet pada hari Kamis, Assaf mengatakan keputusan Israel adalah “kelanjutan dari kebijakan penindasan dan mengekang kebebasan, yang membuat rakyat Palestina menderita”, menambahkan bahwa dia akan terus memuji negaranya, Palestina.
Atef Abu Sief, seorang novelis dan menteri kebudayaan Palestina, mengutuk keputusan Israel tersebut. Ia mengatakan hal itu sebagai hasutan.
Hal itu diungkapkan anggota partai Likud, Avi Dichter kepada surat kabar Israel. Namun Dichter mengatakan bahwa Israel tidak dapat mencegah Assaf memasuki Tepi Barat yang diduduki. Jal ini sebabkan Assaf k memegang kartu kewarganegaraan Palestina. Dichter mengatakan Israel sedang bekerja dengan UEA dalam memeriksa kemungkinan mencegah aktivitas Assaf di sana.
Assaf adalah pemenang kontes menyanyi Idola Arab 2013. Ia menjadi sangat terkenal karena lagu-lagu patriotiknya yang pro-Palestina. Atas keberanian dan karyanya ini Assaf ditunjuk sebagai duta untuk perdamaian oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA. Sedangkan pemerintah Palestina juga mengangkatnya sebagai duta seni dan budaya.
Mohammad Assaf lahir di Libya dan dibesarkan di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza. Penyanyi pop Palestina yang terkenal sebagai pemenang musim kedua Idola Arab, disiarkan oleh jaringan MBC. Pada 2013, Assaf ditunjuk sebagai duta besar niat baik untuk perdamaian oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Dia juga ditunjuk sebagai duta budaya dan seni oleh pemerintah Palestina. Kisah Assaf menjadi inspirasi film The Idol tahun 2015 , yang disutradarai oleh Hany Abu-Assa.
Disebutkan bahwa perjalanan Assad mengikuti Arab Idol sangatlah luar biasa. Ia melakukan perjalanan dari Jalur Gaza ke Mesir selama dua hari. Ia harus meyakinkan pihak keamanan Mesir untuk bisa melintasi perbatasan. Bahkan ia sempat terjebak dua hari di perbatasan.
Begitu sampai tempat audisi berlangsung, pendaftaran sudah ditutup dan tidak menerima peserta. Namun ia pantang menyerah dan melompati tembok untuk mendapatkan nomor. Akhirnya ia mendapatkan nomor pendaftaran dan berhasil menjadi pemenang.