Tampaknya keluarga pejuang Palestina yang gugur harus bersabar. Pihak pemerintah Israel mengatakan untuk menahan semua jenazah pejuang Palestina yang tewas saat aksi perlawanan. Keputusan Israel ini dikecam oleh kelompok Hak Asasi Manusia sebagai tindakan barbar.
Disebutkan bahwa sebelum keputusan tersebut diambil kabinet Israel hanya akan menahan jenazah dari pihak Hamas saja. Namun hal ini kemudian dianulir dengan tidak mengembalikan jenazah warga Palestina yang tewas sebagai akibat dari serangan anti-Israel. Keputusan itu diambil dua hari setelah kesepakatan terakhir yang dimediasi oleh Qatar antara Israel dan Hamas terkait konflik kekerasan di perbatasan Gaza.
Kelompok hak asasi Adalah menyebut keputusan Israel “ekstrim, biadab” dan “ilegal”.
“Kebijakan menggunakan tubuh manusia sebagai alat tawar-menawar melanggar nilai-nilai universal paling dasar dan hukum internasional yang melarang perlakuan kejam dan tidak manusiawi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman arabnews
Menanggapi hal ini Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz menyambut baik keputusan kabinet.
“Tidak mengembalikan tubuh mereka (yang dianggap teroris-red) adalah bagian dari komitmen kami untuk keselamatan warga Israel, dan tentu saja untuk mengembalikan anak laki-laki itu ke rumah,” katanya.
Menurutnya keputusan ini merupakan bagian dari kampanye pencegahan kekerasan secara lebih luas.