Investasi Sambung Rasa

Investasi Sambung Rasa

Kyai adalah agen dakwah berorientasi peradaban. Sasaran dakwahnya adalah masyarakat sebagai sistem sosial, bukan sekedar jumlah individu-individu

Investasi Sambung Rasa
Kyai adalah agen dakwah berorientasi peradaban. Sasaran dakwahnya adalah masyarakat sebagai sistem sosial, bukan sekedar jumlah individu-individu

Kyai adalah agen dakwah berorientasi peradaban. Sasaran dakwahnya adalah masyarakat sebagai sistem sosial, bukan sekedar jumlah individu-individu. Kyai juga mengincar capaian yang transenden, yang melampaui masa hidupnya sendiri.

Maka ia membutuhkan titik pancang yang kokoh ditengah lingkungan dakwahnya. Sebelum menggarap substansi dan mengoperasikan strategi, ia harus meluangkan “investasi” untuk merengkuh social acceptance yang mapan, yakni memastikan dan memelihara kerelaan masyarakat menerima kehadirannya, kemudian mengukuhkan kedudukannya sebagai rujukan paripurna.

Walaupun waktu itu Desa Kemadu belum sepenuhnya santri seperti sekarang, orang-orang sudah hormat dan segan kepada Kiyai Syahid yang masih terhitung muda. Suatu kali, lewat tengah malam, beliau mengajak Kusen, seorang santrinya, berta’ziyah ke rumah seorang warga. Mendekati rumah duka, tampak dari kejauhan banyak orang bercengkerama di rumah itu. Kian dekat, ketahuan bahwa mereka sedang “melekan”, begadang sambil berjudi kartu dan permainan-permainan lainnya.

Kiyai Syahid tiba-tiba memutar langkah,

“Ayo pulang saja”, katanya kepada Kusen.

“Nggak jadi, ‘Yai?”

“Enggak… nanti mereka bubar”.

“Kenapa nggak ditegur sekalian saja?”

“Kalau kutegur sekarang, mereka pasti jadi malu, lalu nggak mau ketemu aku lagi…”

Sumber: http://teronggosong.com/2012/09/investasi-sambung-rasa/