Sebagaimana diketahui bahwa dalam ibadah haji ada rukun haji, wajib haji, dan sunnah haji. Rukun haji ialah setiap amalan yang mesti dilakukan ketika haji dan tidak sah haji kalau amalan tersebut tidak dilakukan.
Adapun wajib haji adalah amalan yang mesti dikerjakan pada saat haji dan diwajibkan membayar dam (denda) bila meninggalkannya. Sementara sunnah haji ialah amalan yang tidak berkaitan langsung dengan sah atau tidaknya haji, tetapi berpengaruh terhadap kesempurnaan haji.
Sekalipun tidak berpengaruh pada keabsahan haji, kita dianjurkan memperbanyak melakukan amalan sunnah haji. Biasanya pada setiap rukun terdapat banyak kesunahan. Pada saat ihram misalnya, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai kesunahan haji.
Di antara kesunahan ihram ialah memotong kumis dan merapikan jenggot; mencabut bulu ketiak; memotong kuku; mencukur bulu kemaluan; mandi sebelum ihram; memakai pakaian ihram warna putih dan baru serta sudah dicuci bersih; memakai wangi-wangian, dengan catatan parfumnya disemprotkan ke badan, bukan ke pakaian ihram; memakai sandal.
Kemudian, shalat dua rakaat sebelum ihram dan membaca surat al-kafirun dan al-ikhlas. Dianjurkan pelaksanannya di masjid; melafalkan niat (talaffudz bi al-niyyah) atau membaca talbiyah ihram; niat haji atau umrah dimantapkan dalam hati dan dilafalkan saat akan memulai haji sambil menghadap kiblat.
(Disarikan dari Taqrirat al-Sadidah yang disusun oleh Hasan bin Ahmad al-Kaf)