Nabi Muhammad SAW merupakan shofwat al-musthofin atau pilihan dari orang-orang yang terpilih. Bahkan, seluruh nenek moyang atau nasab Nabi Muhammad SAW suci dan tidak ada yang terlahir melalui perzinaan. Hal ini disebabkan Nabi Muhammad SAW adalah cahaya yang telah terjaga oleh Allah SWT selama dua ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam AS.
Muhammad Abduh Yamani, mantan Menteri Penerangan Arab Saudi memaparkan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas RA dalam kitabnya ‘Allimu Auladakum Mahabbat Rasulillah yang menjelaskan kesucian Nabi Muhammad saw:
عن ابن عباس: أنه كان نورا بين يدي الله تعالى قبل أن يخلق آدم بألفي عام، يسبح ذلك النور، وتسبح الْملائكة بتسبيجه، فلما خلق آدم ألقى ذلك النور في صلبه.
“Dari Ibnu Abbas r.a: sesungguhnya Nabi Muhammad saw adalah cahaya yang telah dijaga oleh Allah swt selama dua ribu tahun sebelum diciptakannya Nabi Adam a.s., lalu ketika Allah swt. menciptakan Nabi Adam a.s., Ia meletakkan cahaya tersebut di tulang sulbi Nabi Adam a.s.”
Nasab itu sangat penting, hal ini dibuktikan dengan adanya para ahli nasab pada zaman jahiliyah untuk mengetahui garis keturunan suatu kabilah. Namun, di zaman modern seseorang dapat mengetahui infornasi genetik melalui DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), sehingga dalam perihal nasab Nabi Muhammad SAW, Shofiyu Rohman Mubarakfury dalam kitabnya Al-Rahiq al-Makhtum membagi nasab Nabi Muhammad menjadi tiga bagian yaitu;
Pertama, bagian menurut kesepakatan antara ahli sejarah dan nasab yaitu berada pada Adnan. Rincian dari nasab tersebut di antaranya: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib – Ibnu Hasyim – Abd Manad – Ibn Qushay – Ibn Kilab bin Muroh bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (disebut juga Bani Quraisy) – Ibn Malik bin Nadhar – Ibnu Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah – Ibn Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Kedua, bagian menurut perbedaan antara orang yang tidak berkomentar apapun mengenai nasab Nabi dan orang yang mengatakan nasab Nabi berada pada Adnan. Sedangkan ketiga, bagian yang sudah tidak diragukan lagi kesalahannya yaitu berada di atas Nabi Ibrahim a.s.
Berikut merupakan Riwayat hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengenai nasab Nabi Muhammad SAW:
عن أبي عمار شداد أنه سمع واثلة بن الأسقع يقولا سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول “إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل واصطفى قريشا من كنانة واصطفى من قريش بني هاشم واصطفاني من بني هاشم”.
Dari Abi Ammar bin Syaddad bahwa Ia mendengar Watsilah bin Asqa’ berkata saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah swt telah memilihi Kinanah dari keturunan Nabi Ismail a.s dan memilih Quraisy dari keturunan Kinanah dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani Hasyim”.
Dari riwayat tersebut dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad merupakan keturunan dari Nabi Ismail AS yang merupakan nenek moyang orang Arab. Orang Arab dan Bani Israil merupakan keturunan Nabi Ibrahim AS, namun dari Ibu yang berbeda, adapun Bani Israil merupakan keturunan dari Nabi Ishaq AS. (AN)
Wallahu a’lam.