Hari jum’at ialah hari yang sangat mulia. Kata jum’at berasal dari Bahasa Arab “Jumu’ah” yang berarti berkumpul, karena pada hari itu semua orang islam yang laki-laki akan berkumpul ketika melaksanakan shalat jum’at. Semua aktifitas dihentikan sejenak, bermunajat kepada Allah SWT. Sesungguhnya akhirat itu lebih baik lagi kekal. Sebagaimana firman Allah SWT:
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Jumu’ah: 9)
Hari jumat memiliki beberapa keutamaan dibanding dengan hari-hari lainnya, ada lima keistimewaan yang terdapat pada hari jum’at di antaranya:
Pertama, sebaik-baik hari ialah hari jum’at. Dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW beliau bersabda: “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari jum’at, karena pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari jum’at.” (HR Muslim)
Kedua, di hari jum’at terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa. Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di hari jum’at terdapat satu waktu yang mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasulullah SAW mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu.” (HR. Bukhari Muslim)
Seorang ulama ternama, Ibnu Qayyim Al Jauziah mengatakan bahwa waktu yang mustajab itu ada dua versi, sebagaimana ditunjukan dalam banyak hadits yang shahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi.
Ketiga, sedekah di hari jum’at lebih utama dibanding hari lainnya. Ibnu Qayyim menambahkan, “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya ibarat sedekah pada bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.”
Keempat, hari diturunkannya ampunan. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mandi pada hari jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke mesjid, dan masuk mesjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua jum’at.” (HR. Bukhari)
Kelima, jalannya orang yang shalat jum’at adalah pahala. Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang mandi pada hari jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju mesjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan setara dengan pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah.” (HR. Ahmad).H