Pada masa Arab jahiliah perempuan tidak dianggap memiliki peran dalam kehidupan sosial, mereka sering dikesampingkan peran hidupnya dalam tatanan sosial. Peran perempuan hanya ditempatkan di rumah (kamar, dapur, sumur), terkadang mereka hanya dianggap sekedar barang yang bisa diwariskan atau dihadiahkan kepada orang lain.
Misalnya saja, kalau ada istri yang ditinggal mati suaminya, maka sang istri bisa dimiliki oleh anak dari suaminya. Kondisi yang sangat mengenaskan. Namun, kondisi-kondisi yang mengenaskan itu sirna setelah diutusnya Nabi Muhammad Saw.
Nabi Muhammad Saw. diutus selain untuk mengesakan Allah Swt. Beliau juga diutus untuk memperbaiki akhlak bangsa Arab dan manusia pada umumnya. Memanusiakan manusia juga merupakan salah satu misi Beliau. Nabi SAW. tidak hanya menegakkan Tauhid, tetapi Beliau SAW. juga membela hak-hak manusia yang tertindas. Orang kaya dan orang miskin memiliki hak yang sama, laki-laki dan perempuan memiliki fungsinya masing-masing tanpa ada yang menindas satu dengan yang lainnya.
Hak-hak perempuan dibela oleh Nabi Saw. mulai dari hak hidup, hak bermasyarakat, dan hak-hak lainnya. Contoh kecil, misalnya dalam hak-hak keluarga seorang istri mendapatkan harta mahar, nafkah, dan harta warisan serta hak dicintai dan disayangi oleh suaminya.
Perempuan dimuliakan dan mendapatkan perannya dalam kehidupan sosial. Hak hidup seorang anak perempuan pun dibela oleh Nabi SAW. Orang-orang Arab yang biasa mengubur hidup-hidup bayi perempuan mereka, karena dianggap sebagai aib keluarganya. Nabi Muhammad Saw. melarang anak-anak perempuan mereka untuk dibunuh dan Beliau memerintahkan mereka supaya merawat dan menyayangi anak-anaknya tanpa membeda-bedakan jenis kelaminnya.
Bahkan, dalam kitab An Nashaih Ad Diniyah karya Imam Abdullah Al Haddad Ra. disebutkan sebuah hadis Nabi Muhammad Saw. bahwasanya siapapun yang diuji dengan ada anak perempuan, lalu ia (orang tuanya) berbuat baik kepada mereka (anak perempuannya), maka mereka (anak perempuan tersebut) akan menjadi penghalang untuk kedua orang tuanya dari api neraka, seperti berbuat baik kepada anak perempuan, memberikan pendidikan yang terbaik, merawat dan menjaganya dengan kasih dan cinta dan lain sebagainya.
Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Barangsiapa yang memiliki tiga anak perempuan lalu ia mendidiknya, menyayanginya, dan merawatnya. Maka wajib atasnya menerima surga sebagai perbekalannya.“
Sabda Nabi Muhammad Saw. di atas telah mengubah pandangan masyarakat Arab tentang anak perempuan mereka. Anak perempuan yang awalnya dipandang remeh, pembawa kesialan, dan bahkan terkadang anak-anak perempuan itu dibunuh setelah dilahirkan, karena telah menjadi aib keluarga.
Setelah kehadiran risalah kenabian Muhammad SAW para orang tua lebih menyayangi dan mencintai anak perempuannya. Anak perempuan telah menjadi harta berharga yang wajib dirawat dan dijaga oleh orang tua mereka.
Wallahu a’lam…