Selayaknya suatu perhelatan acara, acara puncak hanya akan ada di akhir acara. Begitu pula dengan Bulan Ramadhan. Bulan yang suci ini memiliki puncak pada 10 akhir Ramadhan, terlebih dengan adanya malam Lailatul Qadar, malam dimana Al-Quran dan ilmu diturunkan. Malam yang lebih baik daripada 1000 bulan.
Nabi Muhammad SAW sangat mengistimewakan malam ini. Pada malam-malam tersebut, Nabi semakin semangat dalam beribadah, Qiyamul lail (shalat malam), membaca Al-Quran, berzikir, bermunajat, dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Selain itu, Nabi sangat memfokuskan ibadahnya pada 10 hari terakhir ini.
Ada apa dengan malam Lailatul Qadar, Adakah keistimewaan di malam ini?
Allah menyinggung perihal malam Lailatul Qadar tidak hanya dalam satu ayat, tapi sampai satu surat, yakni Al-Qadar.
(2) إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
(5)لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ(4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala usrusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.” [Al-Qadar : 1-5]
Dalam QS. Ad-Dukhan ayat 3-6, dijelaskan bahwa pada malam itu segala urusan yang penuh hikmah diberikan penjelasan oleh Allah SWT.
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” [Ad-Dukhan : 3-6]
Mengapa kita sangat butuh mengejar malam Lailatul Qadar?
Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Rata-rata usia umat Nabi Muhammad SAW. adalah 60 tahun. Jika dipotong dengan waktu tidur seumur hidup, kira-kira 20 tahun terpotong. Sisa 40 tahun.
Kemudian dipotong dengan waktu bekerja, belajar dan mencari nafkah seumur hidup, maka kira-kira 20 tahun lagi terpotong. Sisa 20 tahun. Setelah itu dipotong dengan waktu bermain dan rekreasi, sekitar 7 tahun. Maka secara kasar waktu beribadah kita hanya tinggal 13 tahun.
Subhanallah, coba bandingkan dengan malam Lailatul Qadar. Maka usia kita hanya bisa beribadah setidaknya seperlima dari ibadah yang didapatkan apabila kita bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. Bisa disimpulkan, malam Lailatul Qadar bak jalan akselerasi tercepat untuk mendapatkan pahala. Hanya semalam dengan mengejar 10 hari saja dalam setahun.
Wallahu A’lam.