Puasa ramadhan merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim. Selain kewajiban berpuasa dan menahan haus, lapar dan hawa nafsu, ada beberapa amalan sunah yang dianjurkan ketika bulan ramadhan. Diantaranya yaitu menyegerakan berbuka, berbuka puasa dengan makanan manis (kurma), membaca doa berbuka puasa dan mengucap hamdalah setelah selesai berbuka.
Dalam suatu hadits menjelaskan tentang menyegerakan berbuka
عن سهل بن سعد رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan jika menyegerakan berbuka puasa” (HR. Bukhori Muslim)
Menyegerakan berbuka puasa, bagaimana yang dimaksud menyegerakan berbuka? Apakah berbuka sebelum waktunya tiba? Atau berbuka puasa jika langit sudah terlihat gelap?
Yang dimaksud menyegerakan berbuka disini yaitu segera dan cepat membatalkan puasa ketika suara adzan maghrib berkumandang tanpa menunda dengan pekerjaan lain.
Apabila tidak terdengar suara adzan maka yang dilakukan adalah cukup melihat apakah warna langit telah gelap dan menunjukan waktu maghrib, dengan catatan harus yakin dengan apa yang dilihat. Karena jika tidak yakin akan menyebabkan batalnya puasa dan wajib untuk di qodho puasanya.
Namun ada sebagian ulama yang mengatakan tidak wajib qodho dan puasanya dianggap sah karena sudah berijtihad mengenai waktu berbuka puasa tersebut.
Kemudian yang dianjurkan setelah itu adalah berbuka puasa dengan makanan yang manis seperti kurma namun jika tidak ada, maka makanan manis lah yang menjadi penggantinya. Ulama syafi’iyah berpendapat bahwa ketika berpusa penglihatan bisa berkurang , maka kurma adalah penawarnya. Jika tidak ada makanan manis maka cukuplah dengan minum seteguk air saja.
Seperti yang dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Daud
كان رسول الله صلى الله عليه و سلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum melaksanakan sholat maghrib, jika tidak ada rothb maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada juga maka beliau cukup berbuka dengan seteguk air.”
Selanjutnya berdoa sebelum berbuka puasa merupakan hal yang dianjurkan karena waktu berbuka adalah waktu mustajab yang dianjurkan untuk berdoa, maka hendaklah jangan melewatkan waktu berdoa tersebut.
Manfaatkanlah waktu tersebut untuk memanjaatkan permohonan, baik urusan duniawi maupun urusan ukhrowi karena Allah Swt tidak membatasi umatnya dalam berdoa selama doa tersebut merupakan doa yang baik.
Berikutnya adalah mengucap hamdalah dan bersyukur atas rizki yang dilimpahkan sehingga masih bisa merasakan nikmatnya berbuka puasa karena Allah lah dzat yang maha memberi lagi maha mengasihi.
Wallahu A’lam.