Rasulullah SAW selain memiliki tugas berat sebagai rasul yang diutus oleh Allah SWT, beliau juga memiliki sisi lain, yakni sebagai manusia biasa yang memiliki kebiasaan dan perbuatan yang sama-sama dimiliki oleh manusia biasa yang lain.
Sebagaimana manusia yang lain, Rasul SAW juga makan, tidur dan menikah. Posisi Rasul SAW ketika menjadi manusia biasa inilah yang lebih memiliki banyak hal untuk ditiru dan dicontoh oleh para umatnya.
Salah satu perilaku Rasul yang sering dicontoh oleh para umatnya adalah ketika tidur: mulai sebelum tidur, termasuk doa dan dzikir yang dibaca, posisi ketika tidur dan anjuran-anjuran sesudah tidur. Selain itu, Rasul juga memberikan pesan dan anjuran menjelang tidur.
Hal ini terekam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Muslim dari jalur Abu Hurairah:
إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُ : بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
“Jika kalian beranjak tidur, jangan lupa mengibas-kibaskan kasur kalian dengan sarung kalian. Karena tidak diketahui apa yang ada di balik sarung kasur kalian. Kemudian jangan lupa berdoa: dengan asma-Mu wahai Tuhanku, aku menyandarkan sisi badanku, dan dengan asma-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau mengambil nyawaku, ampunilah. Dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana engkau menjaga badan milik hamba-hambamu yang salih.”
Dari hadis tersebut sebenarnya ada dua anjuran menjelang tidur dari Rasulullah SAW:
Pertama, membersihkan dan menjaga keamanan kamar sebelum tidur. Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar an-Nawawi menjelaskan bahwa maksud dari kata “yanfud firasahu bi dahilatil izar” adalah mengibas-ngibaskan kasur sebelum menggunakannya tidur.
Hal ini dikhawatirkan adanya binatang atau hal-hal berbahaya yang menetap di kasur. Hal ini juga bisa kita fahami bahwa sebelum tidur hendaklah memastikan keamanan dan kenyamanan kita. Jangan asal tidur tanpa memperdulikan tempat yang akan kita jadikan alas tidur. Karena bisa jadi akan membahayakan ketika kita sedang tidur.
Kedua, membaca doa. Memang kita sering membaca doa khusus sebelum tidur. Namun dalam kasus ini, Rasulullah SAW memberikan bacaan doa lain, yaitu:
بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ
“Bismikallahumma rabbi wadha’tu janbi wa bika arfa’u. In amsakta nafsi farhamha. Wa in arsaltaha fahfadhha bima tahfadhu bihi ibadakasshalihin.”
“Dengan asma-Mu wahai Tuhanku, aku menyandarkan sisi badanku, dan dengan asma-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau mengambil nyawaku, ampunilah. Dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana engkau menjaga badan milik hamba-hambamu yang salih.”
Artinya, ada banyak doa yang bisa kita ucapkan sebelum tidur, termasuk doa di atas dan doa yang biasa kita baca. Asalkan objek dari doa tersebut adalah Allah SWT. Bukan hal lain. Karena hanya Allah SWT yang patut untuk dijadikan tempat untuk mengadu dan meminta.
Wallahu A’lam.