Penjelasan yang terdahulu dari Imam Al-Ghazali bahwa jika penyakit hati masih tidak disembuhkan di dunia maka terus akan celaka sampai di akhirat. Contoh paling mudah adalah penyakit sombong.
Allah mengusir Iblis dari surga adalah karena sombong. Diantaranya yang terdapat dalam ayat berikut:
“Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu (Iblis) untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripada Adam: Engkau ciptakan saya dari api sedang Adam Engkau ciptakan dari tanah”.
“Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. (Al-‘A`rāf: 12-13)
Apa pengertian sombong sehingga Iblis dikeluarkan dari surga? Dijelaskan dalam hadis berikut:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «اﻟﻜﺒﺮ ﺑﻄﺮ اﻟﺤﻖ، ﻭﻏﻤﻂ اﻟﻨﺎﺱ»
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Sombong adalah menolak kebenaran dengan angkuh, dan merendahkan manusia” (HR Muslim)
Nah, jika Iblis yang pernah menghuni surga lalu dikeluarkan karena sombong, maka manusia yang belum pernah masuk ke surga namun sudah berpenyakit sombong juga tidak akan bisa masuk surga. Seperti penjelasan hadis berikut ini:
ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ، ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ: «ﻻ ﻳﺪﺧﻞ اﻟﺠﻨﺔ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﻣﺜﻘﺎﻝ ﺫﺭﺓ ﻣﻦ ﻛﺒﺮ»
Dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk seseorang yang di dalam hatinya masih ada sebiji dzarrah dari kesombongan” (HR Muslim)
Sama seperti uraian almarhum KH Zainuddin MZ, yang menjelaskan: “Nabi Adam melakukan 1 kesalahan tanpa disengaja di surga, ternyata Allah keluarkan Adam dari surga. Sementara kita yang banyak melakukan dosa, sengaja lagi, gini mau masuk surga?”