Muhammad Quraish Shihab menjelaskan dua kriteria pemimpin yang disebutkan dalam Al-Quran. Hal ini disampaikan saat peluncuran aplikasi Tafsir Al-Mishbah di Jakarta, Selasa, 31 Oktober 2021.
Menurut Quraish Shihab pemimpin yang disebutkan dalam Al-Quran setidaknya memiliki dua kriteria ini: pertama, pemimpin tersebut harus disenangi oleh kaumnya. Pendapat Quraish Shihab ini didasarkan pada salah satu hadis yang menjelaskan seseorang yang menjadi imam namun tidak disukai oleh para makmumnya.
Pendapat tersebut didasarkan pada sebuah hadis berikut:
من أم قوما وهم له كارهون
Orang yang menjadi imam shalat tapi tidak disukai oleh para makmumnya (maka shalatnya tidak diterima)
“Syarat pertama harus disenangi,” tutur Quraish Shihab.
Kriteria yang kedua adalah harus memiliki kemampuan di bidangnya. Menurut Quraish Shihab, siapapun bisa jadi pemimpin jika memiliki kemampuan yang mumpuni dan berpengalaman.
“Memiliki kemampuan di bidangnya,” lanjutnya.
Menurut penulis tafsir Al-Mishbah ini, sebelum diangkat menjadi pemimpin, seorang perlu diuji kelayakannya.
“Nabi Ibrahim saja diuji kelayakannya sebelum dia jadi pemimpin,” terangnya.
Di forum yang sama, Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla menambahkan dua kriteria. Pertama, al-Qawiyy, memiliki kekuatan atau kemampuan untuk memimpin. Hal ini senada dengan paparan Quraish Shihab, bahwa siapapun yang ingin menjadi pemimpin, harus memiliki kapabilitas.
Yang kedua, menurut Quraish Shihab, harus memiliki amanah. Dia mampu mengemban amanah dan bisa dipercaya.
“Tapi ini bukan amin yang sana, ya, ini amin yang beda,” canda Gus Ulil.