Ini 10 Sifat Anjing yang Perlu Ditiru Menurut Syaikh Nawawi

Ini 10 Sifat Anjing yang Perlu Ditiru Menurut Syaikh Nawawi

Ini 10 Sifat Anjing yang Perlu Ditiru Menurut Syaikh Nawawi

Pada umumnya, dalam kitab-kitab fiqih anjing selalu disudutkan sebagai hewan tak terpuji, tidak bermanfaat bahkan dikategorikan najis mughalladzah atau najis berat. Akibatnya, ia selalu dipandang sebagai hewan hina dibanding hewan-hewan lainnya.

Ini berbeda dengan pemangatan Imam Nawawi Albantani dalam kitabnya Kasyifatus Saja. Beliau melihat bahwa anjing merupakan hewan istimewa. Ia memiliki sifat khas yang perlu dicontoh dan diteladani oleh semua orang mukmin yang hendak menempuh jalan keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Beliau menyebut sepuluh sifat anjing yang sangat terpuji sehingga perlu diketahui dan dijadikan pedoman oleh setiap orang mukmin.

Pertama, perut anjing senantiasa dalam keadaan lapar. Ini merupakan sifat dan ciri-ciri orang-orang sholeh.

Kedua , anjing tidak tidur kecuali hanya sebentar. Kebiasaan ini merupakan kebiasaan para ahli tahajjud.

Ketiga, ketika ia diusir bahkan sampai seribu kali dalam sehari, ia tidak akan pergi dari pintu tuannya dan akan tetap setia menjada pintunya. Ini merupakan sifat orang-orang yang jujur dan setia dalam mengabdi dan menyembah.

Keempat, ketika ia mati, ia tidak meninggalkan warisan apapun. Sifat ini merupakan sifat orang-orang yang zuhud.

Kelima , ia rela ditempatkan di tempat yang paling rendah. Sifat ini merupakan sifat dari orang-orang yang ridha atau ikhlas atas derajat yang diberikan Allah dan orang lain.

Keenam , ia melihat pada setiap orang yang memperhatikannya hingga memberikan sesuap makanan. Ini merupakan budi pekerti atau akhlak oramg-orang miskin.

Ketujuh , ketika ia keluar dan dilempari debu, ia tidak marah dam tidak dendam. Hal ini merupakan sifat dari orang-orang yang berbelas kasih.

Kedelapan , ketika tempat tinggalnya telah ditempati hewan lain, maka ia akan berpindah ke tempat yang lain. Ini merupakan sifat orang-orang terpuji.

Kesembilan , ketika diberikan kepadanya hanya sesuap makanan, maka senantiasa menerima dan memakannya. Ini merupakan sifat dari orang-orang qana’ah atau menerima apa yang diberikan oleh Allah dan orang lain.

Kesepuluh , kemanapun anjing pergi, ia tidak pernah membawa bekal. Ini merupakan tanda-tanda dari sifat orang-orang yang bertawakal.