Nama Nabi Muhammad tidak sama dengan mendengar nama manusia yang lain. Namanya disebut dalam setiap majlis Shalawat, disyairkan dalam pujian-pujian, berjam-jam, tiap-tiap malam dan siang, dari satu hingga ribuan tempat, ternyata tidak pernah membosankan.
Coba jika ada nama manusia yang lain disebut sesering nama Nabi Muhammad. Tidak ada. Mengapa nama Nabi Muhammad tidak membosankan? Sebab Allah berfirman:
عن مجاهد في قوله: ورفعنا لك ذكرك، قال لا أذكر إلاذكرت
“Firman Allah yang artinya, ‘Kami tinggikan sebutan namamu’. Mujahid berkata, ‘Yakni, tidak disebut nama Ku kecuali Engkau juga disebut” (Tafsir Ad-Durr Al-Mantsur).
Dalam syahadat ada nama Allah, juga disertakan nama Nabi Muhammad. Dalam shalawat juga, bahkan dalam Tahiyat Shalat.
Kalau nama Nabi Muhammad kita dengar sudah biasa. Yang luar biasa adalah nama kita yang disebut di sisi Nabi Muhammad. Bagaimana caranya?
Nabi bersabda:
ﺃﻛْﺜِﺮُﻭا اﻟﺼَّﻼﺓَ ﻋَﻠَﻲَّ ﻓﺈﻥّ اﻟﻠَّﻪَ ﻭَﻛَّﻞَ ﺑِﻲ ﻣَﻠَﻜﺎً ﻋﻨﺪَ ﻗَﺒْﺮِﻱ ﻓَﺈِﺫا ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻲَّ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻗﺎﻝَ ﻟﻲ ﺫَﻟِﻚ اﻟﻤَﻠَﻚَ: ﻳَﺎ ﻣﺤﻤَّﺪُ ﺇﻥّ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﻓُﻼﻥٍ ﺻَﻠَّﻰ ﻋﻠﻴﻚَ اﻟﺴﺎﻋﺔ (ﻓﺮ) ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺑﻜﺮ
“Perbanyaklah kalian bershalawat kepada ku. Sebab Allah mewakilkan malaikat di dekat kuburku. Setiap ada umatku yang membaca shalawat untukku maka malaikat berkata: “Muhammad, sungguh Fulan bin Fulan telah bershalawat kepadamu saat ini” (HR Dailami dari Abu Bakar)