Ingin Masuk Surga? Ini Nasihat dari Rasulullah SAW

Ingin Masuk Surga? Ini Nasihat dari Rasulullah SAW

Ingin Masuk Surga? Ini Nasihat dari Rasulullah SAW

Surga menjadi tempat idaman setiap orang. Orang rela bersusah payah demi mendapatkannya, ia rela mengorbankan segala-galanya baik dirinya, harta, bahkan rela mati untuk meraihnya.

Untuk mendapatkannya dibutuhkan perjuangan tiada akhir sampai maut menjemputnya. Segala sesuatu yang berkaitan tentang surga selalu berkaitan dengan hal-hal yang tak mengenakkan, disaat orang tidur ia bangun untuk shalat malam, di saat yang lain senang-senang dengan minuman dan dikelilingi banyak perempuan, ia malah menahan diri supaya tak terlena dengan kesenangan itu.

Salah satu sahabat pernah meminta nasihat kepada Nabi agar diberikan petunjuk supaya bisa masuk surga, lantas beliau menasehatinya dengan amalan yang mudah tapi susah dipraktekkan. Hal ini seperti dalam sebuah hadis Nabi:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ اﻟﺪﺭﺩاء ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﻗﺎﻝ ﺭﺟﻞ ﻟﺮﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺩﻟﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﻞ ﻳﺪﺧﻠﻨﻲ اﻟﺠﻨﺔ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻻ ﺗﻐﻀﺐ ﻭﻟﻚ اﻟﺠﻨﺔ . ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ

Artinya:

“Diriwayatkan dari Abu Darda’ RA, ia berkata: Seseorang meminta nasihat kepada Rasulullah SAW, ‘Tunjukkan kepadaku amalan yang mampu menghantarkanku masuk surga, lalu Nabi menjawab, ‘Jangan Marah-marah maka kamu akan mendapatkan surga.'” (HR. Thabrani).

Imam al-Munawi dalam Faidhul Qadir menjelaskan bahwa hadis ini menganjurkan untuk menjaga diri agar tak mudah marah dan tidak cepat emosi merupakan kunci mendapatkan keuntungan dunia dan akhirat, karena segala penyakit hati disebabkan kemarahan yang belum terobati. Misalnya, adanya perceraian disebabkan suami istri merasa marah tak terima satu dan lainnya, begitu juga hasud atau dengki penyebabnya berawal dari kemarahan yang tidak  menerima kesuksesan orang lain.

Abu Abdurrahman as-Sulami dalam Tabaqat As-Sufiyah mengutip perkataan Syekh Muhammad bin Al-Fadl yang menjelaskan salah satu tanda orang bodoh adalah sering marah atas sesuatu yang tak jelas permasalahannya. Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa agar manusia mulia dunia akhirat dan mendapatkankan surga maka harus mampu menjaga emosi agar tak mudah marah karena hal itu akan merugikan diri sendiri dan orang lain akan lari dari dirinya.