Saat imam membaca salah satu surat dalam al-Qur’an, terutama setelah al-Fatihah, terkadang dia salah dan lupa ayat yang dia baca. Pada saat Imam salah baca ayat dalam shalat jamaah dianjurkan atau disunnahkan bagi makmum yang ada di belakang imam untuk membetulkan atau mengingatkan ayat tersebut. Namun jika tidak ada yang membetulkan dan mengingatkan, maka tidak masalah dan makmum tidak mendapatkan dosa.
Kesunahan ini sebagaimana telah dijelaskan oleh Imam As-Syairazi dalam kitabnya Al-Muhazzab berikut;
وإن سها الإمام في صلاته فإن كان في قراءة فتح عليه المأموم ; لما روى أنس قال : ” كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يلقن بعضهم بعضا في الصلاة
“Jika imam lupa dalam salatnya, jika lupa dalam bacaan al-Qur’an, maka makmum mendiktekan bacaan imam. Hal ini karena sesuai riwayat sahabat Anas bin Malik, dia berkata, ‘Sahabat Rasulullah saw. mendiktekan bacaan sebagian sahabat dalam salat.”
Dalam hadis riwayat Imam Abu Daud dari Musawwar bin Yazid, dia berkata;
صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسَلَّمَ وتَرَكَ آيَةً ، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، تَرَكْتَ آيَةَ كَذَا وكَذَا ، قال هَلا ذَكَّرْتَنِيهَا
“Rasulullah SAW melakukan salat dan meninggalkan ayat. Kemudian ada seseorang berkata kepada Rasulullah SAW ‘Wahai Rasulullah, engkau meninggalkan ayat ini dan ini. Rasulullah berkata, ‘Kenapa kamu tidak mengingatkan saya atas ayat tersebut?”
Melalui hadis ini, Imam Nawawi berpendapat bahwa hukum mengingatkan ayat saat imam membaca surah al-Qur’an hukumnya adalah sunah. Pendapat ini diikuti kebanyakan ulama, bahkan telah disepakati oleh ulama Syafiiyah. Dalam kitab Al Majmu, Imam Nawawi berkata;
فرع – في مذاهب العلماء في تلقين الإمام : قد ذكرنا أن مذهبنا : استحبابه ، وحكاه ابن المنذر عن عثمان بن عفان ، وعلي بن أبي طالب وابن عمر وعطاء والحسن وابن سيرين وابن معقل ( بالقاف ) ونافع بن جبير وأبي أسماء الرحبي ومالك والشافعي وأحمد وإسحاق
“(Cabang pembahasan) mengenai pendapat ulama tentang mendiktekan bacaan imam. Kami telah mengatakan bahwa pendapat kami (ulama Syafiiyah), dianjurkan. Pendapat ini dikatakan oleh Ibnul Mundzir dari Usman bin Affan, Alin bin Abi Thalib, Ibnu Umar, Atha’, Ibnu Sirin, Ibnu Ma’qal, Nafi’ bin Jubair, Abi Asma Arrahabi, Malik, Syafii, Ahmad dan Ishaq.”\
Selengkapnya, klik di sini