Sore itu Gus Dur terlihat bercengkerama dengan beberapa tamu penting yang menemuinya di kediamannya di Ciganjur Jakarta Selatan.
Meskipun tamu yang menemuinya adalah orang penting, Gus Dur tidak pernah membedakan secara pelayanan. Semua tamu dari berbagai latar belakang ditemui dan dijamunya secara terhormat.
Tidak lupa, Gus Dur selalu membumbui setiap obrolannya dengan menyajikan humor-humor segar untuk mencairkan suasana menjadi lebih akrab dan hangat.
Pada kesempatan tersebut Gus Dur bercerita tentang hewan unta. Hewan yang banyak hidup di tanah Arab ini menurut Gus Dur termasuk hewan yang panjang ingatan tapi mempunyai sikap pendendam.
“Panjang ingatan unta bisa sampai berapa lama Gus?” tanya salah seorang tamu polos.
“Bisa sampai 10 tahun,” jawab Gus Dur.
“Luar biasa hewan ini. Mungkin pengaruh panjangnya perjalanan yang mereka sering lakukan di gurun,” tukas tamu lain menanggapi.
“Bisa jadi,” Gus Dur diplomatis.
Gus Dur melanjutkan ceritanya, bila ada seseorang yang memukul unta itu, maka dia akan membalasnya pada kesempatan lain.
“Walaupun kejadiannya sudah 10 tahun,” sambung Gus Dur.
“Jadi kalau ada manusia yang tidak mau akur dan pendendam setelah 10 tahun berkonflik, maka ia bukan manusia, tapi unta,” seloroh Gus Dur disambut gerrr tawa para tamunya.