Seperti biasa, suatu sore Gus Dur menerima beberapa tamu dan ngobrol santai. Tema kongkow sore itu soal kehidupan suami dan istri yang berlanjut di akhirat.
Kala dikumpulkan di akhirat, sang malaikat memberikan sebuah aba-aba kepada para suami. Malaikat membagi mereka ke dalam dua kelompok.
Kelompok pertama yaitu kelompok suami yang takut istri, sedangkan kelompok kedua merupakan kelompok suami yang tidak takut pada istrinya.
Di akhirat malaikat berteriak, “Yang takut kepada istri, maju.”
Spontan seorang laki-laki maju sesuai instruksi malaikat.
“Loh, kok kamu maju. Bukankah dulu kamu tidak takut pada istrimu?” tanya malaikat.
“Anu Pak Malaikat, ini disuruh istri agar maju,” jawab lelaki itu.
*Bisa dibaca juga di sini