Hoax dan Ujaran Kebencian Terjadi Karena Hilangnya Tiga Hal Ini

Hoax dan Ujaran Kebencian Terjadi Karena Hilangnya Tiga Hal Ini

Banyaknya ujaran kebencian yang ahir-ahir ini berkelibat di dunia maya dengan berita hoax dan membuat Indonesia gaduh tak lain masyarakatnya meninggalkan sikap santun dalam bergaul dan 3 silah yang ditinggalkan.

Hoax dan Ujaran Kebencian Terjadi Karena Hilangnya Tiga Hal Ini

Beragam dan hidup dengan damai dalam satu kesatuan adalah ciri khas masyarakat Indonesia yang memiliki banyak etnis, ras, budaya dan agama. Rukun dan santun dengan tetap berbeda dalam NKRI adalah karunia, pesan inilah yang disampaikan H. Robikin Emhas, SH., MH. Saat membuka pertemuan penulis keislaman jawa timur, di Hotel sahid Sabtu-Minggu (2-3/12).

Ketua PBNU itu memperjelas, Islam yang santun memiliki ciri khas dalam keseharian, hal itu tercermin dengan

العمل بالمعروف والنهي بالمعروف

Yakni; “berprilaku santun melarangpun dengan santun”

Pondasi inilah yang terus digandakan oleh Nahdliyin dalam berdakwah. Baik bersikap atau bertutur didunia maya, seorang muslim harus mengacu pada dua sikap diatas.

Menurutnya, banyaknya ujaran kebencian yang ahir-ahir ini berkelibat di dunia maya dengan berita hoax dan membuat Indonesia gaduh tak lain masyarakatnya meninggalkan sikap santun dalam bergaul dan 3 silah yang ditinggalkan;

1. Silaturahmi

Saling sapa antar saudara akan menepis segala prasangka, hal in yang harus dijaga oleh warga Indonesia. Baik silaturahmi dengan sesama muslim atau lintas agama. Saling mengenal, atau tetap menjaga tali persaudaraan akan mengurai benang tegang, atau memperkuat persaudaraan.

2. Silatul Afkar

Curah gagasan saat ini, tidak sesulit dulu yang harus bertatap muka dan berdiskusi pada halaqoh-halaqoh ilmiah. Tukar informasi antar sesama dapat dilakukan didunia maya, silatul Afkar berarti menerima perbedaan dan menjadikannya sebuah kekuatan. Open Mind akan hal-hal baru, karena sejatinya seorang harus terus belajar sesuai dinamika perkembangan teknologi &  ilmu pengetahuan.

3. Silatul Amal

 Amal berarti dinamis tidak stagnan, terus berbuat dan bekerja untuk kemaslahatan bersama. Ilmu yang didapat harus segera diaktualisasikan, ditulis dan disebarluaskan melalui media. Kenapa media? Tak lain, 10-15 tahun kedepan Indonesia akan mengalami Cyber War, diaman ujaran kebencian akan membludak dan sulit dikendalikan, jika yang arif dan alim hanya berbisik dan memilih diam, maka tidak akan lama NKRI akan dirong-rong oleh ekstrimis

Forum pertemuan penulis keislaman yang dihadiri tidak kurang dari 60 kontributor dibuka dengan semangat yang meletup oleh H H. Robikin Emhas, SH., MH. Harapannya, wacana dan virus islam moderat yang santun akan menjalar diseluruh dunia maya & setiap dari yang hadir bisa menjadi pemikir dan menjadi media influencer.