Hindari Memakan Makanan Haram, Ini Tiga Akibatnya

Hindari Memakan Makanan Haram, Ini Tiga Akibatnya

Hindari Memakan Makanan Haram, Ini Tiga Akibatnya

Manusia butuh makan dan minum untuk menjalani kehidupan di dunia ini. Makanan dan minuman itu masuk dalam perut manusia. Sebab itu, perut menjadi salah satu organ tubuh yang dapat mendorong seseorang untuk rajin beribadah dan juga bisa melemahkan manusia. Dengan kata lain, perut dapat menjadi pendorong sekaligus penghambat dalam mengerjakan ibadah. Perut banyak mengundang masalah. Bahaya dan pengaruh yang dihasilkannya pun tidak kecil. Perut menjadi sumber yang menyebabkan kehidupan dapat berjalan. Perut pula yang dapat memberikan hasil dan pengaruh besar dalam diri manusia.

Artinya, perut menjadi sumber kekuatan dan kelemahan, menjadi membangkit sekaligus pengekang hawa nafsu. Untuk itu, Imam al-Ghazali menegaskan bahwa kita mesti menjaganya dari perkara-perkara yang haram dan syubhat, di samping menjauhi sifat berlebihan, jika memang engkau memiliki keininginan kuat untuk beribadah dengan baik.

Dalam Minhajul Abidin, Imam al-Ghazali menjelaskan ada tiga alasan mengapa kita harus menjauhkan diri dari memakan makanan yang haram dan syubhat:

Pertama, takut pada neraka Jahannam. Dalam al-Qur’an Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya, orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepunuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala” (QS: al-Nisa’ ayat 10)

Kedua, orang yang memakan makanan haram dan syubhat tidak pantas beribadah, sebab ibadah yang dikerjakannya ditolak Allah SWT. Hanya orang-orang yang bersih dan suci yang berhak beribadah kepada-Nya.

Ketiga, orang yang makan barang haram dan syubhat, maka ia terhalang untuk melakukan kebaikan, meskipun ia melakukan kebaikan, namun perbuatannya ditolak Allah SWT. Semua yang dilakukannya hanyalah kepayahan, kesedihan, dan mengisi waktu luang belaka saja, tidak lebih dari itu.