Saat ia sedang salat dan Isa tertidur, Zakaria dan orang-orang ahli nujum masuk ke ruangan Maryam. (Sebelum melanjutkan kisah ini, simak bagian pertama: Hikmah Keluarga Imran yang Tertulis Abadi dalam Quran )Mereka menjelek-jelekkan Maryam yang menurut mereka kelahiran Isa adalah perbuatan mungkar Maryam. Tak bisa berkata apa dan hanya menunjuk bayinya, itu yang dilakukan Maryam saat orang-orang mengatai dirinya. Anehnya bayi tersebut bicara meski masih dalam buaian.
Zakaria yang mendengar bayi itu bicara, ia beriman kepada Isa dan bersujud kepada Allah. Sebagian orang mengimani mukjizat ini dan sebagian juga ada yang mengingkarinya.
Karunia Allah kepada Nabi Zakaria
Dalam lubuk hati Nabi Zakaria berdoa kepada Allah, “Allah SWT telah memuliakan Maryam. Dia memberi buah musim panas pada musim dingin dan buah musim dingin pada musim panas. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. Dia memberikan siapa pun yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.” Kemudian Nabi Zakaria menunaikan salat dan berdoa agar dikarunia putra.
Saat itu, tiba-tiba mihrab dipenuhi cahaya surga. Malaikat berkata padanya bahwa ia akan dikarunia anak yang bernama Yahya. Harapannya menjadi sebuah kenyataan. Namun, ia bingung bagaimana ia akan dikarunia putra saat dirinya telah menua dan istrinya adalah wanita mandul. Ia ingin tahu kapan ia akan dikaruniai putra. Malaikat menjawabnya bahwa tandanya adalah Nabi Zakaria tidak akan bisa berkata-kata kepada manusia selama tiga hari.
Saat malam tiba, Nabi Zakaria merasa lidahnya kelu dan ia tak bisa berbicara. Kemudian ia pun bersujud kepada Allah. Kelak Allah akan memberikannya putra yang menjadi orang penting di suatu hari. Ia keluar dan ingin mengatkan kepada kaumnya agar beriman kepada Allah. Tapi ia tak bisa bicara.
Tiga hari pun berlalu semenjak ia tak dapat berbicara. Di hari keempat, ia berkata pada istrinya Ilisabat bahwa Allah akan mengaruniai mereka seorang anak laki-laki bernama Yahya. Kebingungan pun juga melanda Ilisabat seperti kebingungan Zakaria mengenai kondisi keduanya.
Allah mengaruniai Zakaria dan Ilisabat seorang putra. Atas kuasa-Nya, wanita mandul bernama Ilisabat hamil, mengandung Yahya. Allah ingin menunjukkan kepada kaum Yahudi yang keras kepala, tak beriman dan bersujud kepada-Nya akan kekuasaan yang dimiliki-Nya. Mereka cinta duniawi, berkutat sihir, berkutat dengan kekayaan dan sering menyimpang dari ajaran Musa. Maka Allah pun menunjukkan kuasa-Nya dengan memberikan ‘Imran dan istrinya seorang anak.
Begitu pula terhadap Nabi Zakaria dan Maryam yang memiliki bayi meski tidak menikah.
Keluarga ‘Imran yang taat dan beriman kepada Allah, mendapat karunia yang luar biasa dari Allah. Allah Maha Kuasa atas segala hal. Kelahiran Maryam, Isa dan Yahya merupakan sebuah mukjizat yang Allah berikan dan menunjukkan betap besar kuasa Allah atas segala sesuatu. []
Diceritakan ulang dari buku “The Greatest Stories of Al-Qur’an” karya Syekh Kamal As Sayyid