Hal-Hal yang Perlu Diupayakan dalam Menikah: Mencari Orang yang Taat Beragama

Hal-Hal yang Perlu Diupayakan dalam Menikah: Mencari Orang yang Taat Beragama

Perlu Diupayakan dalam Menikah Mencari Orang yang Taat Beragama

Hal-Hal yang Perlu Diupayakan dalam Menikah: Mencari Orang yang Taat Beragama

Di dalam hal ini, ada sabda Nabi S.A.W. yang berbunyi:

“Seorang perempuan dinikahi itu karena (dilatarbelakangi oleh) hartanya, kecantikannya, keturunannya, dan agamanya. Maka karenanya hendaklah kamu menikah dengan perempuan yang taat beragama, agar kamu beruntung.” (al-Hadits)

Hadits yang lain, menjelaskan:

“Siapa menikah dengan seorang perempuan karena menginginkan harta dan kecantikannya, maka Allah akan menjadikannya ia terhalang oleh harta dan kecantikannya perempuan itu. Dan siapa menikahi perempuan karena ketaatan beragamanya, maka Allah akan member dia rizki dnegan harta dan kecantikannya”. (al-Hadits).

Di dalam hadits yang lain, Nabi S.A.W. bersabda:

“Janganlah kamu menikah dnegan seorang perempuan karena kecantikannya. Sebab kecantikan itu mungkin (justeru) bisa menjadikan dirinya tercela. Dan jangan pula karena hartanya, sebab mungkin hartanya itu bisa menjadikan dirinya sombong. Dan hendaklah kamu mencari perempuan yang baik akhlaknya”. (Al-Hadits)

Di samping hadits tersebut di atas, juga ada sabda Nabi S.A.W. yang berbunyi:

“Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah Swt. dari beberapa hal yang terbenci”, salah seorang sahabatnya bertanya: “Ya, Rasulullah, hal apakah yang terbenci itu?”. Rasulullah S.A.W. bersabda: “yaitu seorang pemimpin yang menyeleweng, suka merampas hak kamu dna menghalang-halangimu menuntut hakmu. Seorang tetangga yang jahat dimana kedua matanya mengintaimu, sedangkan hatinya penuh selidik kepadamu. Jika ia melihat kebaikan (pada dirimu) maka ia menutupinya. Sementara apabila ia melihat suatu keburukan (pada dirimu), lalu ia sebarluaskan. Dan seorang perempuan yang buruk perangainya, yaitu perempuan yang bisa membuat uban segera tumbuh sebelum masanya”. (al-Hadits)

Sumber: K. H. Misbah Musthofa, terjemah quratu al-‘uyun, hal 32-34, Al-Balagh. 1993.