Dituturkan oleh Syeikh Abu Ali Ad Daqaq bahwa suatu kali orang yang bernama Ya’kub bin Laits menderita sakit keras. Ia datang ke semua tabib, namun tidak ada yang sanggup mengobatinya.Hingga suatu hari disrankan untuk meminta doa kepada seorang sufi yang bernama Sahal bin Abdullah.
“Di daerahmu ada seorang yang bernama Sahal bin Abdullah. Coba engkau meminta doa kepadanya. Jika beliu mendoakanmu insyaallah akan dikabulkan,” ungkap seseorang.
Maka Ya’kub mendatangi Sahal bin Abdullah untuk meminta doa. Di sana sudah banyak orang yang juga dengan maksud sama. Ya’kub pun kemudian meminta Sahal untuk mendoakannya.“ doakan saya kepada Allah,” pintanya.
“ Ya Allah,” seru Sahal, “ sebagaimana yang telah Engkau kepadanya tentang hinanya berbuat dosa, maka juga perlihatkan kepadanya kemuliaan orang yang taat kepada-Mu. Saya mohon sembuhkanlah sakitnya.”
Maka Ya’kub pun sembuh dari penyakitya. Iapun berniat membalas budi dengan memberikan uang kepada Sahal. “Saya mohon tuan berkenan menerimanya. Paling tidak nanti diberikan kepada para fakir miskin,” ungkap Ya’kub dengan nada halus.
Mendengar permintaan itu, Sahal menjadi terdiam. Tiba-tiba ia mengalihkan pandangannya ke arah gurun yang tandus. Aneh bin ajaib, di padang pasir itu tampak permata yang berkilauan warnanya. Tak lama kemudian Sahal menoleh kepada para sahabatnya dan berkata,” Orang yang diberikan harta benda seperti ini apakah masih butuh pada uang Ya’kub bin Laits.”