Eyang Habibie Never Die: Nasihat untuk Anak Muda dalam Menggapai Impiannya

Eyang Habibie Never Die: Nasihat untuk Anak Muda dalam Menggapai Impiannya

Eyang Habibie Never Die: Nasihat untuk Anak Muda dalam Menggapai Impiannya

Kepergian Almarhum Eyang Habibie masih menyisakan kesedihan yang mendalam. Masih tidak percaya akan takdir kepergian Almarhum Eyang Habibie, akan tetapi inilah kenyataan yang terjadi, beliau benar-benar meninggalkan kita selamanya. Jasad memang pergi, akan tetapi jasa dan nasihat-nasihat beliau tidak akan pernah pergi, Eyang Habibie Never Die.

Selain jasa besar di bidang teknologi, Almarhum Eyang Habibie jugalah yang berperan dalam penyelesaian Tafsir al-Misbah karya Prof. Quraish Shihab. Almarhum Eyang Habibie mengirimkan Prof. Quraish Shihab untuk menjadi delegasi Indonesia sebagai duta besar ke Mesir. Melalui perantara duta besar tersebut, Prof. Quraish Shihab dapat menyelesaikan penulisan kitab tafsirnya.

Sebagai anak muda yang menjadi cikal bakal generasi emas untuk bangsa, alangkah baiknya untuk meresapi dan melaksanakan nasihat-nasihat dari Almarhum Eyang Habibie.

Pertama, High Tech dan High Touch. High Tech berarti Intelektual tinggi dan High Touch artinya spiritual yang kuat. Almarhum Eyang Habibie berpesan agar anak bangsa harus cerdas dan kritis. High Tech harus diseimbangi dan dikuatkan dengan High Touch. Menanamkan spiritual yang tinggi supaya selalu beretika baik dan menjunjung norma, profesionalitas tinggi dan tidak akan menjadi pribadi yang angkuh, saling menghargai dan berbagi.

Kedua, konsisten dengan cita-cita. Setiap dari kita pasti memiliki cita-cita. bahkan dulu, saat kita masih kecil, kita sering ditanya tentang cita-cita. Saat besar nanti kita akan menjadi apa?. Akan tetapi, banyak juga dari kita yang saat sudah dewasa, justru memiliki cita-cita yang berbeda dengan cita-cita kita saat masih kecil.

Nah, Almarhum Eyang Habibie berpesan untuk konsisten dalam menggapai cita-cita dan impiannya. Anak bangsa yang cerdas adalah yang tau dan sadaar apa cita-cita, visi hidup serta misi-misinya. Jika misalnya kita memiliki cita-cita menjadi sastrawan, maka dalam menempuh studi kita harus memilih sarana yang menyediakan ilmu tersebut dan terus mendalami bidang tersebut, sehingga nantinya kita bisa benar-benar menjadi ahli.

Ketiga, belajar bukan untuk lulus saja tapi untuk tahu. Ujian bagi semua penuntut ilmu biasanya yaitu ingin cepat-cepat lulus, yang penting lulus, yang penting terpenuhi syarat-syarat utama, masalah proses urusan nanti. Iya enggak? Dalam masalah ini Almarhum Eyang Habibie menekankan semua anak muda, generasi bangsa untuk selalu menikmati proses belajar, mencintai belajar, belajar bukan hanya untuk lulus dan selesai begitu saja, akan tetapi belajar itu untuk tahu dan memperdalam ilmu, jika itu dilakukan, maka kita akan menjadi lebih unggul.

Keempat, nasionalisme tinggi, aku untuk rakyat karena aku cinta Indonesia. Sebagian anak bangsa yang studi di luar Indonesia merasa nyaman dengan negara tempat ia belajar, bahkan sampai tinggal atau pindah negara. Jika melihat ulang jejak hidup Almarhum Eyang Habibie, maka kita akan melihat bahwa jiwa nasionalisme eyang yang begitu besar dengan Negara Indonesia ini, eyang sadar identitas asli diri eyang dan naluri hati eyang, eyang selalu ingat darimana negara asal, sehingga eyang tidak pernah meninggalkan Indonesia hanya untuk kepentingan sendiri. Jika sudah sukses dan menempuh dunia kerja, kita harus tetap memprioritaskan rakyat dan suara rakyat, mengabdi untuk rakyat, memfokuskan pada pasar domestik untuk kemajuan bangsa dan Negara dimana kita pijak.

Empat nasihat tersebut pernah Almarhum Eyang sampaikan ke publik saat diwawancarai oleh salah satu youtober Indonesia. Yuk, mari kita ikuti dan laksanakan nasihat almarhum Eyang Habibie sebagai wujud cinta kita kepada beliau dan sebagai anak bangsa yang selalu ingin perbaikan baik negara ini. Karena Eyang Habibie itu….Never Die, teruntuk yang tercinta Almarhum Eyang Habibie, al-Fatihah