Dua Hal Ini Bisa Jadi Sebab Siksa Kubur Jika Kita Meremehkannya

Dua Hal Ini Bisa Jadi Sebab Siksa Kubur Jika Kita Meremehkannya

Ada dua hal yang seringkali menjadi sebab manusia mendapat siksa kubur. Dan, dua hal itu sangat akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa saja?

Dua Hal Ini Bisa Jadi Sebab Siksa Kubur Jika Kita Meremehkannya

Suatu hari, Nabi Muhammad SAW berjalan melewati dua buah kuburan. Nabi SAW lantas bersabda, “Sungguh, kedua orang yang ada di dalam kubur ini sedang kena siksa. Mereka disiksa bukan karena suatu dosa besar. Yang satu kena siksa oleh sebab tidak menutupi dari buang air kencing (tidak menjaga diri dari percikan air kencing). Sedang yang satunya lagi karena dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba).”

Sejurus kemudian, Nabi mengambil pelepah kurma dan membelahnya menjadi dua. Lalu, masing-masing dari potongan itu ditancapkan ke masing-masing kuburan itu. Beliau SAW pun bersabda, “Semoga keduanya diringankan dari siksa kubur selama kedua pelepah ini masih basah.

Kisah singkat di atas penulis baca dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi, di antaranya, Shahih Bukhari dan Muslim. Teks asli hadis di atas adalah sebagai berikut:

مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ مِنْ كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَسْعَى بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ ثُمَّ أَخَذَ عُودًا رَطْبًا فَكَسَرَهُ بِاثْنَتَيْنِ ثُمَّ غَرَزَ كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى قَبْرٍ ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

Ulama berbeda pendapat dalam menjelaskan kalimat وَمَا يُعَذَّبَانِ مِنْ كَبِيرٍ yang dalam kisah di atas penulis terjemahkan sebagai Mereka disiksa bukan karena suatu dosa besar”. Ada yang berpendapat bahwa kedua hal itu tidak dianggap besar dalam pandangan penghuni kubur itu (padahal sebenarnya dosa besar). Ada pula yang berkata kedua hal itu bukanlah hal yang sulit/berat/besar untuk ditinggalkan. Al-Qadli ‘Iyadl mengatakan keduanya bukan merupakan dosa besar. Begitu yang tertulis dalam Syarh Shahih Muslim.

Terlepas dari perdebatan ulama tentang hal di atas, dari kisah di atas terbaca dengan terang bahwa ada dua hal yang seringkali menjadi sebab manusia mendapat siksa kubur, yakni: tidak hati-hati ketika kencing dan suka mengadu domba. (Kedua hal ini memang acapkali tidak disadari atau dianggap remeh oleh sebagian kita).

Air Kencing

Kencing adalah kegiatan rutin manusia dan memang sekilas terlihat seperti hal yang biasa saja dan tidak perlu dibahas atau diperdebatkan. Namun dalam Islam, kencing mendapat perhatian cukup besar karena menyangkut ibadah yang dilakukan seorang muslim.

Apa hubungannya?

Begini, shalat lima waktu adalah ibadah dalam Islam yang paling penting. Salah satu syarat sahnya shalat adalah sucinya badan, pakaian, dan tempat dari segala najis. Nah, jika ketika melakukan kegiatan buang air kecil seseorang tidak berhati-hati, maka bisa jadi air kencingnya akan menetes kemana-mana, tak terkecuali pada pakaian yang ia kenakan. Jika pakaian itu ia gunakan shalat, maka shalatnya dinilai tidak sah (batal). Bukankah hal demikian berarti ia tidak melakukan shalat?

Adu Domba

Dalam hadis di atas memang disebutkan kata namimah (adu domba), namun ada pula yang menganggap bahwa yang dimaksud hadis ini adalah ghibah (membicarakan aib orang lain, ghosip).

Menurut Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari, hal itu disebabkan karena dalam setiap kegiatan namimah pasti ada ghibah di sana, yakni menjelek-jelekkan orang lain atau pihak ketiga yang tidak ada di lokasi.

Membicarakan keburukan orang lain adalah perbuatan tercela. Jika orang yang dibicarakan memang benar-benar buruk, maka itu ghibah. Namun jika orang tersebut tidak buruk, namun kita katakan buruk, maka kita termasuk berdusta. Membicarakan keburukan orang lain memang tidak ada manfaatnya. Oleh karenanya wajar jika agama melarang.

Allah SWT berfirman, “…dan janganlah kalian sebagian yang lain…” (QS. Al-Hujarat [49]: 12).

Walhasil, seseorang memang biasanya sangat bisa berhati-hati dari sesuatu yang besar, karena memang sudah jelas keharamannya, misal zina, minum khamr, dan lain-lain. Namun terhadap hal yang kecil atau dianggap kecil/remeh, kita seringkali alpa. Karena tidak ada akan dianggap dosa kecil manakala ia dilakukan secara terus menerus. Semoga kita terhindar dari kedua hal yang menjadi sebab siksa kubur dan hal-hal haram lainnya. Amin.