Setelah shalat hajat, dianjurkan untuk membaca doa hajat sekaligus merapalkan keinginan duniawi maupun ukhrawi, yakni keinginan yang bersifat keduniaan, maupun keinginan yang bersifat akhirat.
Syekh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain, menyebutkan sebuah doa yang biasa dibaca saat shalat hajat. Doa ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Laa ilaaha illallahul halimul karim. Laa ilaaha illallahul aliyyul adhim, subhanallahu rabbil arsyil adhim, walhamdu lillahi rabbil alamin.
Setelah membaca doa tersebut, dianjurkan juga membaca doa berikut:
Allahumma inni as’aluka muujibati rahmatik wa azaaima maghfiratik wal ghanimata min kulli birrin was salamata min kulli ismin. laa tada’ li dzanban illa ghafartah wa laa hamman illa farrajtah wa laa hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.
“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau telantarkanku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Wallahu A’lam.