Hati memiliki sifat berbolak-balik. Dalam bahasa Arab, hati disebut dengan qalbun, yang artinya bolak-balik. Allah-lah yang Maha Membolak-balikan hati. Tidak ada yang dapat memberi petunjuk kecuali Dia. Dia yang Maha Memberi Petunjuk, Maha Memberi Hidayah kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Dan hidayah atau petunjuk haruslah dicari. Salah satunya dengan mencari ilmu, khususnya ilmu syar’i atau ilmu tentang agama Islam.
Nabi Muhammad SAW pun tidak bisa memberi hidayah kepada umatnya, seperti firman-Nya dalam Al-Qur’an surat al-Qashash ayat 56.
إِنَّكَ لَا تَهْدِى مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ
“Sesungguhnya kamu (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”
Ada da yang mana kita berlindung agar Allah senatiasa menjaga hati kita agar tidak condong pada kesesatan setelah diberikan petunjuk. Doa ini ada dalam qur’an surat Āli Imrān ayat delapan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ.
Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rahmatan innaha ‘antal wahhaab.
”(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS. Āli ‘Imrān[3] : 8)
Semoga kita senantiasa dijauhkan dari perkara yang membuat murka Allah. Aamiin.
Wallahu A’lam.