Di Balik Aksi Perusahaan Konstruksi Inggris, Beroperasi Menghancurkan Pemukiman Palestina

Di Balik Aksi Perusahaan Konstruksi Inggris, Beroperasi Menghancurkan Pemukiman Palestina

Ternyata, ada perusahaan asal Inggris yang dianggap bertanggung jawab atas penghancuran pemukiman di Palestina. Bagaimana bisa terjadi?

Di Balik Aksi Perusahaan Konstruksi Inggris, Beroperasi Menghancurkan Pemukiman Palestina

Pemerintah Inggris sedang menyelidiki sebuah perusahaan konstruksi terkait dengan penghancuran ilegal di Palestina. Perusahaan bernama JCB ini dilaporkan oleh badan amal hukum Inggris untuk Hak Asasi Manusia Palestina bernama LPHR karena melanggar pedoman Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) untuk perusahaan multinasional .

NCP sebuah lembaga di bawah bagian dari Departemen Perdagangan Internasional Inggris, pada hari Senin menanggapi keluhan LPHR terkait dengan mesin JCB dalam pembongkaran ilegal Israel dan pembangunan pemukiman di wilayah pendudukan. Lembaga itu kemudian memerintahkan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. JCB diklaim berkontribusi secara langsung melalui “operasi bisnisnya”. Kebijakannya:  pembongkaran rumah Israel yang justru menargetkan warga Palestina.

NCP mengatakan, mereka menerima keluhan bahwa JCB tidak secara aktif mencegah atau mencari cara pencegahan atau mengurangi pelanggaran hak asasi manusia yang merugikan yang disebabkan oleh penggunaan mesinnya, juga tidak mengungkapkan komitmen terhadap hak asasi manusia.

“Kegagalan nyata JCB untuk menangani material dan penggunaan produknya secara produktif dalam insiden pembongkaran dan pemindahan yang berdampak kejam pada keluarga Palestina, dan juga penggunaannya dalam konstruksi terkait permukiman, yang menciptakan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, harus segera dihentikan,” kata Shrourou direktur LPHR kepada laman middleeasteye

Sementara itu JCB menerima bahwa LPHR menyerahkan bukti yang menunjukkan bahwa mesinnya digunakan untuk menghancurkan rumah dan bangunan lain di wilayah pendudukan.  Namun perusahaan konstruksi yang berbasis di Inggris menyatakan tidak memiliki “kepemilikan hukum” atas mesinnya setelah dijual ke Comasco  selaku distributor pihak ketiga yang menjual peralatan JCB di Israel.

Data yang dihimpun oleh aktivis hak asasi manusia operasi bisnis JCB di Israel telah menimbulkan kontroversi dan menghadapi kritik keras.

baca juga: kebijakan AS soal pemukiman Palestina

Awal tahun ini, JCB masuk dalam daftar yang dirilis oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang mengatakan perusahaan konstruksi itu memiliki hubungan dengan permukiman ilegal Israel. Disebutkan perusahaan telah telah memfasilitasi pembangunan permukiman, memasok mereka dengan peralatan pengawasan, atau memberikan layanan keamanan kepada perusahaan yang beroperasi di sana.

Pada 2012, peralatan JCB digunakan untuk menghancurkan rumah di Silwan, lingkungan Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki. Perusahaan mendominasi pasar Israel dengan 65 persen pangsa pasar dari semua excavator dan 90 persen pangsa pasar kendaraan pemuatan yang umum digunakan di negara tersebut.