Demo PA 212 untuk Turunkan Jokowi? Takutnya Malah Jadi Cluster Baru Covid-19

Demo PA 212 untuk Turunkan Jokowi? Takutnya Malah Jadi Cluster Baru Covid-19

Demo lagi nih, sudah lama kayaknya enggak terjadi di tengah wabah seperti ini

Demo PA 212 untuk Turunkan Jokowi? Takutnya Malah Jadi Cluster Baru Covid-19
Ilustrasi: demo PA 212

Ada demo di Jakarta hari ini (24/6) dan dikuti oleh sejumlah massa dan mengatasnamakan umat Islam. Demo itu terdiri dari eksponen Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212  dan  sejumlah organisasi yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak NKRI). Mereka berdemonstrasi menuntut pencabutan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP, di depan Gedung MPR/DPR.

Satu hal yang menarik dalam diskusi ini adalah, upaya kembali menyeret-nyeret komunisme sebagai isu dan menganggap bahwa pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi mendukung kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

“Kita minta diusut yang mengusulkan UU HIP dicabut dari Prolegnas, bukan Cuma ditunda. Kalau ditunda, mereka akan ngeles.  Kelakuan PKI dari waktu ke waktu begitu,” ujar orator, Edy Mulyadi, dalam orasinya di depan gedung DPR tersebut.

Ia juga menambahkan, bahwa ada pihak-pihak tertentu yang coba menghidupkan ajaran komunisme melalui RUU ini.  Bahkan, menurutnya, kita harus mengusut siapa yang jadi inisiator RUU ini karena tengah berusaha menghidupkan kembali PKI.

Tudingan dan isu PKI ini ternyata sangat ampuh untuk menggiring opini publik untuk turun ke jalan hari ini di tengah Covid-19 di terus menanjak ini. Bahkan, aparat keamanan harus menerjunkan 1000-an prajurit untuk bersiaga, mengamankan demonstrasi.

https://www.instagram.com/p/CBz7odfn4Xl/

Tidak hanya itu, salah satu tuntutan dalam orasi tersebut juga menuntut Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menggelar sidang istimewa guna menurunkan Jokowi.

Kita mendesak sidang umum MPR memberhentikan Jokowi sebagai presiden yang memberikan peluang besar bagi bangkitnya PKI dan Neo-Komunisme,” tambah Edy.

Ya, komunisme lagi dan lagi. Padahal, usulan RUU HIP ini bukan dari pemerintah, melainkan dari DPR.  Satu hal yang pasti, banyak yang menilai berkumpulnya banyak orang di satu tempat—apalagi di Jakarta saat ini, akan membuat cluster baru Covid-19. Apalagi, dalam laporan CNN disebutkan, meski sudah mengikuti protokol kesehatan, nyatanya masih banyak yang tidak mengindahkan protap, seperti berdekat-dekatan dan jarak yang cukup dekat dan semacamnya.

Kita tentu saja berdoa yang terbaik, semoga tidak ada cluster baru Covid-19 efek demo ini. Apalagi, demo seperti ini adalah hak konstitusional warga negara dan dijamin oleh Undang-undang. Tapi, tentu saja masih penasaran, memangnya, PKI bakal bangkit lagi? Tidak, pasti tidak mungkin. [DP]