Dalil dan Keutamaan Membaca Shalawat

Dalil dan Keutamaan Membaca Shalawat

Membaca shalawat memiliki beberapa keutamaan, bahkan Rasulullah SAW sendiri mengajarkan kita untuk membaca shalawat.

Dalil dan Keutamaan Membaca Shalawat
shalawat

Sebagaimana telah diketahui, setiap hari baik siang maupun malam kita senantiasa membaca shalawat kepada Baginda Nabi. Apakah itu saat kita menjawab adzan, apakah itu di dalam salat saat tasyahud awal maupun tasyahud akhir, apakah itu setelah salat ketika dzikir, atau ketika kita memulai dan mengakhiri sebuah doa, kita selalu menyebutkan nama beliau yang agung tersebut.

Terkait hal ini, timbul beberapa pertanyaan. Apakah kita menyadari bahwa kita telah melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW di saat-saat seperti itu? Apakah kita tahu mengapa sedemikian banyak kesempatan nama beliau disebut oleh jutaan umatnya di seluruh dunia setiap hari secara terus-menerus tanpa henti? Apakah kita tahu rahasia di balik penyebutan nama beliau yang agung itu?

Allah SWT berfirman dalam al-Quran surah al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Dari ayat ini, dapat kita ketahui betapa agungnya kedudukan Nabi Muhammad di sisi Allah SWT sehingga Allah beserta para malaikat bershalawat kepadanya. Betapa mulianya Nabi sehingga tak perlu dipertanyakan lagi mengapa Allah memerintahkan kita sebagai orang yang beriman kepada-Nya untuk turut serta mengucapkan salam dengan penuh penghormatan kepada beliau. Bukankah Allah sendiri beserta malaikat-malaikatnya telah bershalawat kepada Nabi serta memberi salam kepadanya? Bila sudah begitu, lalu, kita sebagai hamba yang hina, adakah suatu perkara yang bisa kita jadikan alasan untuk enggan bershalawat kepadanya? Na’udzu billah min dzalik.

Setelah mengetahui bahwa kita diperintahkan oleh Allah untuk bershalawat kepada Nabi, mari mengintrospeksi diri. Sudahkah kita melakukannya? Jika sudah, sudah berapa kali kita melakukannya? Satu kali dalam sehari? Dua kali? Tiga kali? Atau beberapa kali? Berapa lamakah kita menyebut nama beliau? Satu menitkah? Dua menitkah? Atau bahkan satu jam?

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda:

أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً 

“Manusia yang paling utama terhadap diriku pada hari kiamat, ialah manusia yang paling banyak bershalawat untukku.” (HR. Al-Turmudzî).

Dalam hadis lainnya disebutkan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّواعَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لِي الْوَسِيلَةَ ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ تَعَالَى ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ ، فَمَنْ سَأَلَ اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ ، حَلَّتْ عَلَيْهِ الشَّفَاعَةُ.

Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash, bahwasanya dia mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Bila kalian mendengar seorang muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang dia ucapkan kemudian bershalawatlah padaku. Karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah SWT untukku. Karena sesungguhnya wasilah itu adalah sebuah tempat di surga yang pantas hanya bagi seorang hamba dari hamba-hamba Allah SWT dan aku berharap akulah hamba tersebut. Barangsiapa yang memintakan wasilah kepada Allah SWT untukku, dia akan mendapatkan syafaat.” (H. R. Abu Daud)

Berdasarkan dua hadis tersebut, sudah jelas kiranya bahwa barangsiapa yang memperbanyak shalawat, maka besar kemungkinan ia akan menjadi orang yang paling utama di mata Nabi kelak di hari kiamat. Selain itu, orang tersebut berhak mendapatkan syafaat dari beliau.

Perlu diketahui, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah menyuruh kita semua untuk memperbanyak shalawat kepadanya kapan saja dan di mana saja. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, dalam hadis itu Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ قُبُورًا ، وَلاَ تَجْعَلُوا قَبْرِي عِيدًا ، وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ تَبْلُغُنِي حَيْثُ كُنْتُم

“Janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai persidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya shalawatmu akan sampai kepadaku di mana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i)

Hadis ini menunjukkan betapa sangat dianjurkannya shalawat pada Nabi SAW sehingga di mana pun kita berada shalawat yang kita ucapkan akan sampai pada beliau. Sejalan dengan hadis tersebut, ada hadis lain yang berisi tentang anjuran memperbanyak shalawat pada hari Jumat.

عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسِ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمْعَةِ فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ وَفِيْهِ قُبِضَ وَفِيْهِ النَّفْخَةُ وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ فَأَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةَ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوْضَةً عَلَي

Artinya: “Diriwayatkan dari Aus bin Aus, dari Nabi SAW. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya termasuk paling utama dari hari-harimu adalah hari Jumat. Di hari itu Nabi Adam as. diciptakan dan diwafatkan. Di hari itu ditiupnya sangkakala yang pertama dan yang kedua kalinya. Maka perbanyaklah shalawat atasku. Karena sesungguhnya shalawatmu diperlihatkan kepadaku…” (H. R. An-Nasai)

Shalawat pada Nabi Muhammad SAW bukanlah amalan biasa. Ada banyak keutamaan yang tersimpan di dalamnya. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis yang berasal dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Barangsiapa bershalawat untukku sekali, niscaya Allah bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

Rasulullah juga bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ ، وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا عَشْرَ سَيِّئَاتٍ ، وَرَفَعَهُ بِهَا عَشْرَ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali dan Allah akan menghapus sepuluh keburukan darinya serta mengangkatnya sepuluh darajat.” (H. R. An-Nasai dari Anas bin Malik)

Subhanallah. Betapa besar pahala yang akan kita dapatkan hanya karena membaca shalawat satu kali saja. Hal ini merupakan bukti betapa agungnya Nabi Muhammad SAW sehingga berkat shalawat pada beliau, umatnya bisa mendapatkan rahmat dan keutamaan-keutamaan di sisi Allah SWT.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai umat yang cinta pada Nabi-Nya, yang senantiasa membaca shalawat dan mengirimkan salam padanya. Semoga juga Allah tidak menjadikan kita termasuk dari orang-orang yang bakhil, yang ketika nama beliau disebut, enggan membaca shalawat dan salam kepadanya.

Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammad!