Cerita Menteri Agama Nasaruddin Temani Gus Dur Ziarah Waliyullah sampai Malaysia

Cerita Menteri Agama Nasaruddin Temani Gus Dur Ziarah Waliyullah sampai Malaysia

Cerita Menteri Agama Nasaruddin Temani Gus Dur Ziarah Waliyullah sampai Malaysia

JAKARTA, ISLAMI.CO – Menag (Menteri Agama) RI Nasaruddin Umar menceritakan pengalaman keteladanan Gus Dur mendoakan orang-orang shaleh yang sudah meninggal. Salah satunya ketika Gus Dur mendoakan Syekh Jamaluddin Akbar al-Husaini atau Maulana Husain Jumadil Kubro di Desa Tosora, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Hal ini Menag sampaikan saat mengisi sambutan dalam acara haul Haul ke-15 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Komplek Jalan Al Munawaroh, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/12/2024) malam.

“Dulu saya juga termasuk beberapa kali ikut mendampingi beliau menyejarahi makam-makam tertentu. Pengalaman itu ketika kami menziarahi gurunya Wali Songo Syekh Jamaluddin yang ada di Tosora,” kenang Nasaruddin Umar.

Baca juga : Di Haul Gus Dur, Yenny Wahid Ungkap Alasan Gunakan Tajamkan Nurani Membela yang Lemah

“Pertama kali ke sana, tidak berhasil karena hanya menggunakan mobil sedan milik Profesor Masyihat. Medannya berbatu besar, dan mobil rusak. Baru di kunjungan kedua, kami menggunakan jeep, akhirnya sampai di makam itu,” katanya melanjutkan.

Padahal pada waktu itu, warga setempat belum tahu siapa siapa itu Syekh Jamaluddin. Gus Dur menyebutnya, makam tersebut adalah guru dari Wali Songo sendiri.

Gus Dur berkata, “Inilah guru sejati dari para Wali Songo,” imbuh Nasaruddin Umar.

Setelah ziarah yang dilakukan Gus Dur makam Syekh Jamaluddin di Tosora mulai banyak dikunjungi peziarah, termasuk dari luar negeri seperti Malaysia. “Belakangan, kami ke Malaysia dan mendapati banyak orang Malaysia juga mengunjungi makam Syekh Jamaluddin,” katanya

Lebih lanjut, menurut Nasaruddin Umar orang yang sudah meninggal sejatinya tidak benar-benar meninggal, mereka masih bisa memberi petunjuk, sebab manusia itu wujud abadi, Tuhan itu wujud azali

“Jadi kalau ada orang mengatakan mati dalam arti total itu sesungguhnya tak seperti itu kata Al-Qur’an, dia cuma pindah ke terminal berikutnya kok” kata Nasaruddin Umar.

Baca juga : Kebenaran Itu Bernama Gus Dur

Menag menambahkan, “Gus Dur sekarang ini sedang menikmati parcel yang dikirimkan oleh orang hidupnya. Doa yang kita panjatkan, kita doakan pada orang mati, kita baca dalam kitab-kitab kuning, jadi doa kita itu menjelma menjadi parcel yang menghibur orang yang sudah wafat,” tandasnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Fauzi, hingga Menteri Sosial Saifullah Yusuf serta Mahfud MD, sahabat Gus Dur Mustofa Bisri, Husein Muhammad hingga jamaah-jamaah muhibbin Gus Dur.