Catatan untuk Pendakwah Salafi: Menghiasi Masjid dengan Kaligrafi Bukan Bid’ah

Catatan untuk Pendakwah Salafi: Menghiasi Masjid dengan Kaligrafi Bukan Bid’ah

Catatan untuk Pendakwah Salafi: Menghiasi Masjid dengan Kaligrafi Bukan Bid’ah

Dulu masjid Indonesia identik dengan kaligrafi atau ukiran yang menghiasi dinding. Tapi belakangan ini, beberapa pengurus masjid tidak mau menghiasi dinding dengan kaligrafi atau ukiran karena dianggap bid’ah oleh sebagian pendakwah. Makanya tidak heran kalau sekarang ada banyak masjid polos tanpa hiasan.

Apa benar menghiasi masjid dengan kaligrafi? Darul Ifta Mesir menjelaskan menghiasi masjid dengan kaligrafi tidak melanggar syariat dan ini dibolehkan.Bahkan hal itu sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Dari dulu sudah dilakukan. Para khalifah masa lalu sudah banyak yang menghiasi masjid dengan kaligrafi dan berbagai macam ukiran.

Khalifah Utsman bin Affan misalnya, beliau dianggap sebagai orang pertama yang merenovasi masjid Rasul dengan menambahi berbagai macam ukiran dan hiasan di dalamnya. Dalam Shahih al-Bukhari dikisahkan bahwa Utsman bin Affan pernah merenovasi masjid Rasulullah, kemudian menambahkan beberapa hal, diantaranya ukiran.

Tujuan dari penambahan ukiran dan hiasan ini tentu untuk memperbagus masjid dan membuat orang nyaman ibadah di dalamnya. Ketika Utsman bin Affan melakukan itu, sebagian orang bertanya kepadanya, “Kamu sudah banyak melakukan perubahan?” Khalifah Utsman bin Affan kemudian berkata:

سمعت رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم يقول: «مَنْ بَنَى مَسْجِدًا للهِ تَعَالَى، يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ، بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ

“Saya mendengar Rasulullah berkata, ‘Siapa yang membangun masjid karena Allah SWT, maka Allah akan membangun rumah untuknya di surga”

Imam Zarkasyi mengatakan bahwa sebagian ulama membolehkan menghias masjid dengan kaligrafi, karena menghiasi masjid tersebut juga bagian dari memakmurkan masjid yang termaktub dalam firman Allah SWT:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِر

“Yang memakmurkan masjid hanyalah orang beriman kepada Allah dan hari Akhir”

Atas dasar itu, merujuk pada apa yang dilakukan sahabat Utsman bin Affan, menghias masjid bukanlah bagian dari bid’ah tercela dan keharaman. Andaikan itu perbutan buruk, tentu sudah banyak sahabat yang mencela dan melarang Utsman bin Affan untuk menghias masjid dengan ukiran.