Kalimat tauhid merupakat kalimat mulia di sisi Allah dan Rasul-Nya. Ia menjadi syarat utama untuk menjadi seorang Muslim. Ia merupakan bentuk pengakuan bahwa tiada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Karena itu, ia menjadi zikir paling utama untuk mengingatNya.
Selain itu, ia juga merupakan zikir yang menyelematkan pembacanya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, ia penyelamat dari kekufuran, sementara di akhirat menjadi penyelemat dari api neraka. Nabi SAW bersabda;
حَدَّثَنِيْ جِبْرِيْلُ قَالَ: يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : لَا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ حِصْنِيْ فَمَنْ دَخَلَهُ اَمِنَ مِنْ عَذَابِيْ
“Malaikat Jibril menceritakan kepadaku, dia berkata; ‘Allah berkata, la ilaha illah adalah bentengku. Barangsiapa memasukinya, maka dia aman dari siksaku.”
Bahkan kalimat tauhid bisa menyelematkan ahli kubur dari siksa kubur. Ketika ada orang tua, saudara, kerabat atau tetangga yang sudah meninggal, maka kita bisa menebus dosa dan kesalahan mereka dengan kalimat tauhid sebanyak 70 ribu kali agar mereka terbebas dari siksa kubur. Dalam kitab Al-Futuhat Al-Makkiyah, Ibnu Arabi berwasiat, ‘Hendaklah kalian senantiasa menjaga diri dari api neraka dengan membaca kalimat tauhid (la ilaha illah) sebanyak 70 ribu kali, karena Allah akan membebaskan kalian dari api neraka atau membebaskan orang yang dibacakan kalimat tersebut.”
Dalam kitab Irsyadul Ibad disebutkan, bahwa salah satu amalan Abu Yazid Al-Qurthubi adalah membaca kalimat ‘la ilaha illah’ sebanyak 70 ribu kali. Beliau berkata;
سَمِعْتُ فِي بَعْضِ الْآثَارِ أَنَّ مَنْ قَالَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ سَبْعِيْنَ أَلْفَ مَرَّةٍ كَانَتْ فِدَاءَهُ مِنَ النَّارِ، فَعَمِلْتُ ذَلِكَ رَجَاءَ بَرَكَةِ الْوَعْدِ، فَفَعَلْتُ مِنْهَا لِأَهْلِي وَعَمِلْتُ أَعْمَالًا أِدَّخَرْتُهَا لِنَفْسِي
“Saya mendengar sebagian atsar bahwa orang yang mengucapkan ‘la ilaha illah’ sebanyak 70 ribu kali, maka ia akan menjadi penebus baginya dari nereka. Kemudian saya mengamalkannya karena mengharap berkah janji ini. Saya mengamalkan sebagiannya untuk keluarga saya, dan saya mengamalkan beberapa amalan yang diperuntukkan khusus untuk saya sendiri.”
Dengan demikian, cara agar kita selamat dari siksa kubur dan siksa neraka, maka hendaknya kita mengamalkan bacaan kalimat tauhid sebanyak 70 ribu kali. Bahkan dengan amalan tersebut, kita bisa membantu membebaskan ahli kubur, baik orang tua atau lainnya, dari siksa kubur. Amalan ini sudah dipraktekkan oleh para ulama sufi, seperti Ibnu Arabi, Abu Yazid Al-Qurthubi dan lainnya.