Bolehkah Suami Paksa Istri Berhubungan Badan? Catatan Untuk Tengku Zulkarnain

Bolehkah Suami Paksa Istri Berhubungan Badan? Catatan Untuk Tengku Zulkarnain

Tengku Zulkarnain sekali lagi membuat kita menggelengkan kepala karena menyebut istri boleh dipaksa berhubungan badan

Bolehkah Suami Paksa Istri Berhubungan Badan? Catatan Untuk Tengku Zulkarnain

Akhir-akhir ini ramai dibicarakan mengenai Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) siaran televisi swasta INewskhususnya pada menit ke 18.31, Tengku Zulkarnain menganggap bahwa hubungan suami istri tidak perlu mood, dan suami boleh memaksa istrinya berhubungan intim. Tengku seakan-akan menyamakan istri dengan properti. Lantas apa kata Imam Ghazali mengenai frekuensi hubungan intim yang baik?

Imam al-Ghazali berpendapat demikian terkait waktu ideal berhubungan intim suami dan istri:

وينبغي أن يأتيها في كل أربع ليال مرة فهو أعدل إذ عدد النساء أربعة فجاز التأخير إلى هذا الحد نعم ينبغي أن يزيد أو ينقص بحسب حاجتها في التحصين فإن تحصينها واجب عليه وإن كان لا يثبت المطالبة بالوطء فذلك لعسر المطالبة والوفاء بها

Seyogianya suami itu melakukan hubungan intim dengan istri empat malam sekali, dan ini yang lebih ideal. Hal ini karena jumlah wanita yang boleh dipoligami itu sampai empat. Oleh karena itu, suami boleh menunda tidak berhubungan intim hingga lebih dari batasan ini, yaitu empat hari. Namun demikian, seyogianya suami boleh mempercepat atau memperlambat waktu hubungan intim sesuai kebutuhan biologis istri agar tidak selingkuh. Suami pun wajib memenuhi kebutuhan biologis istri. Akan tetapi suami tidak boleh memaksa istrinya memenuhi hasratnya, karena pemenuhan hasrat biologis itu sulit dipaksakan.

Imam al-Ghazali menjelaskan bahwasannya hubungan intim suami istri itu sebaiknya dilakukan setiap empat hari sekali. Imam al-Ghazali menghitung waktu ideal itu berdasarkan jumlah wanita yang boleh dipoligami dalam Islam, yaitu empat wanita. Hal ini diilustrasikan bahwa setiap hari suami yang berpoligami itu menggilir istrinya secara bergantian. Malam ini di rumah si A, besoknya di rumah si B, dan seterusnya. Selain itu, secara tersirat Imam al-Ghazali berpendapat, melakukan hubungan intim secara rutin itu menjaga pasangan agar tidak selingkuh.

Namun demikian, Anda tidak boleh memaksakan pasangan Anda apabila ia sedang tidak dalam keadaan fit atau tidak mood. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi fresh satu sama lain agar terjadi hubungan intim yang berkualitas. Dan yang paling penting, jangan lupa berdoa saat hendak melakukan hubungan suami istri tersebut.

Selengkapnya, klik di sini