Bicara Soal Media Keislaman, Dirjen PTKI: Kekuatan Media Ada Pada Jaringannya

Bicara Soal Media Keislaman, Dirjen PTKI: Kekuatan Media Ada Pada Jaringannya

Sebetulnya, arah ke depan itu kekuatan media ada pada jaringannya,” ujar Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi.

Bicara Soal Media Keislaman, Dirjen PTKI: Kekuatan Media Ada Pada Jaringannya

JAKARTA, ISLAMI.CO – Dirjen Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi mengatakan bahwa salah satu kekuatan media itu ada pada jaringannya.

Hal ini disampaikan dalam pembukaan kegiatan “Upgrading Kepenulisan Populer dan Konsolidasi Pengelola Media Keislaman Moderat” yang diselenggarakan oleh Arina Jejaring Media dan LTN PBNU pada Jumat (11/10) malam di Hotel Luminor, Gambir, Jakarta Pusat.

“Sebetulnya, arah ke depan itu kekuatan media ada pada jaringannya,” ujarnya.

Sosok yang akrab disapa Mas Inung ini menjelaskan, satu hal yang disayangkan adalah media-media keislaman masih belum maksimal dalam berjejaring.

“Sayangnya kita belum optimal dalam bersindikasi,” ungkapnya.

Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengajak para pimpinan media keislaman dan penulis yang hadir untuk mendiskusikan langkah-langkah ke depan yang bisa diambil bersama-sama.

“Apa langkah ke depan yang membuat sindikasi kita ini menjadi suatu kekuatan. Dan memang betul-betul ada wujudnya,” bebernya.

Mas Inung memberikan satu contoh tidak optimalnya sindikasi media keislaman, yaitu kasus yang dialami Arina Jejaring Media bersama sindikasinya.

Berdasarkan riset terbaru dari Alvara Institute, website yang dikelola oleh Arina Jejaring Media, yakni arina(dot)id, menempati posisi ke-16.

Baca juga: Islamidotco Jadi Situs Keislaman Paling Terpercaya dan Populer di Kalangan Anak Muda

Posisi tersebut diraih hanya dalam tempo kurang dari satu tahun sejak website tersebut dilaunching pada 2023 silam.

Namun, ketika website Arina berhasil merangsek ke dalam 20 besar, media lain yang bersindikasi dengan mereka justru merosot.

“Di satu sisi saya senang sekali Arina sudah nangkring di 20 besar,” terangnya.

“Di sisi lain, keberhasilan Arina merangsek di belantara media keislaman online di Indonesia, saya tidak melihat itu bisa mengerek jaringan media kita,” lanjutnya.

Ia menilai, fakta tersebut menandakan bahwa sindikasi media keislaman yang dibangun oleh Arina belum berjalan dengan baik.

“Karena mestinya (kalau berjalan dengan baik) itu tumbuh bersama,” tegasnya.

Kegiatan “Upgrading Kepenulisan Populer dan Konsolidasi Pengelola Media Keislaman Moderat” dihadiri oleh puluhan pengelola media keislaman dan media dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Arina Jejaring Media dan LTN PBNU bersama Ditjen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama RI.