Berani Lawan Orang Tua? Azabnya Dunia-Akhirat!

Berani Lawan Orang Tua? Azabnya Dunia-Akhirat!

Berani Lawan Orang Tua? Azabnya Dunia-Akhirat!

Di akhir zaman, kemerosotan moral semakin merajalela dan menjadi salah satu pertanda akhir zaman. Salah satu bentuk kemerosotan moral yang marak terjadi di masyarakat adalah banyak anak yang kini berani melawan orang tuanya. Mereka beralasan bahwa perlawanan yang mereka lakukan semata-mata karena keinginan mereka ditentang atau tidak dipenuhi oleh orang tua mereka. Bahkan mirisnya, mereka terkadang tak segan-segan menyakiti orang tua melalui lisan maupun melalui perbuatan.

Hal tersebut tentunya sangat tidak pantas untuk dilakukan oleh seorang anak sebab orang tua telah melakukan banyak pengorbanan bagi anaknya. Sebagai contoh, seorang ibu rela mengandung sang anak selama sembilan bulan dengan bersusah-payah. Tak berhenti sampai di situ, seorang ibu pun mempertaruhkan nyawanya saat melahirkan sang anak  dan setelahnya seorang ibu akan merawat anaknya tanpa kenal lelah. Berbanding lurus dengan pengorbanan para ibu, ayah pun tanpa kenal lelah berusaha bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya.

Dalam islam, perbuatan durhaka terhadap orang tua tergolong sebagai salah satu dosa besar. Sebagaimana Rasulullah SAW menyebutkan hal tersebut dalam sebuah hadis. Rasulullah SAW bersabda, “Maukah aku beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, ‘Baiklah, ya Rasulullah.’ Bersabda Nabi, ‘Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong.’” (HR. Bukhari)

Bahkan seorang anak pun diharamkan untuk berbuat durhaka atau melawan terhadap orang tuanya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadis berikut, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan).” (HR. Bukhari)

Biasanya salah satu bentuk tindakan durhaka yang dilakukan oleh anak adalah dengan tidak menaati orang tua mereka. Bahkan ada saja anak yang berkata kasar kepada orang tua serta melukai orang tua mereka dengan lisan dan perbuatannya. Selain itu, tak jarang ada juga anak yang melawan dengan mengucapkan kata “ah” diperintah oleh orang tua untuk melakukan sesuatu hal. Padahal Allah melarang seorang anak menolak perintah orang tua dengan mengatakan “ah” seperti disebutkan dalam surat Al-Isra ayat 23.

Allah berfirman, “Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-A’raf: 23)

Lalu balasan apa yang akan diperoleh oleh seorang anak akibat perbuatan durhakanya terhadap orang tua? Ternyata Allah akan mempercepat azab bagi anak yang berbuat durhaka terhadap orang tuanya. Bahkan adzab tersebut akan ditimpakan di dunia dan akhirat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Dua perbuatan dosa yang Allah cepatkan azabnya (siksanya) di dunia yaitu berbuat zalim dan al’uquq (durhaka kepada orang tuanya).” (HR. Al Hakim)

Selain itu, anak yang berbuat durhaka kepada orang tuanya juga tidak akan masuk ke dalam surga dan Allah pun enggan melihatnya di hari kiamat kelak. Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga golongan yang tidak akan masuk surga dan Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yakni anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan kepala rumah tangga yang membiarkan adanya kejelekan (zina) dalam rumah tangganya.” (HR. Hakim, Baihaqi, dan Ahmad)

Demikianlah akibat yang akan diterima oleh seorang anak apabila ia berani berbuat durhaka terhadap kedua orang tuanya. Yaitu mendapatkan azab di dunia maupun di akhirat. Adapun bentuk azab yang akan diterima di dunia hanya Allah saja yang mengetahuinya. Namun yang pasti, perbuatan durhaka terhadap orang tua akan dipercepat azabnya di dunia dan akhirat, serta tidak akan masuk surga.