Bentrokan antar agama terjadi saat protes atas kebijakan Perdana Menteri Naredra Modi di India. Dilaporkan 13 orang tewas dan tempat ibadah umat Islam terbakar di wilayah Bhajanpur di timur laut New Delhi.
Aksi kekerasaan ini terjadi beberapa jam sebelum kunjungan presiden Amerika Serikat Donald Trump ke India. Namun kepada media, Trump mengatakan tidak akan membahas masalah tersebut saat berkunjung ke India. “Aku tidak mau membahas itu. Saya ingin kembali ke India dan membuat-mudah mereka akan membuat keputusan yang tepat untuk rakyat,” katanya seperti dilansir laman arabnews.com.
Direktur rumah sakit Guru Teg Bahadur, Sunil Kumar mengatakan bahwa jumlah korban tewas mencapai 13 dan 186 orang luka luka. Selain itu, bentrokan ini mengakibatkan 20 sekolah ditutup.
Laporan stasiun televisi lokal menunjukkan bahwa kerusakan parah terjadi di daerah Chand Bagh, Bhajjanpura, Gokulpuri, Maujpur, Kardampuri dan Jaffrabad. Dalam tayangan, terlihat batu-batu berserakan, mobil terbakar dan ban-ban yang masih mengepulkan dipindahkannya.
Kekerasan di India semakin masif setelah wacana undang-undang kewarganegaraan baru muncul pada bulan Desember. Undang-undang ini membahas tentang naturalisasi jalur cepat untuk beberapa agama minoritas yang lahir di luar negeri, tetapi tidak untuk muslim. Hal ini lah yang menimbulkan protes dari kaum muslim India karena dianggap sangat diskriminatif. (AN)