Belajar Moderasi Beragama dari Kepulauan Kei

Belajar Moderasi Beragama dari Kepulauan Kei

Apa yang berlangsung di Kepulauan Kei adalah contoh praktik toleransi antar umat beragama, yang saling mendukung dan menghormati

Belajar Moderasi Beragama dari Kepulauan Kei

“Pak Walikota, Masjid ini sudah selesai renovasi dan sudah bisa dipergunakan oleh ummat, tapi kami menunggu gereja kristen selesai baru kami mau diresmikan” Kata Imam Masjid Raya Al-Hurriyah 45 Tual

 

“Pak Walikota, Gereja Katolik St. Fransiscus Xaverius Kota Tual juga sudah selesai direnovasi, tapi kami menanti gereja protestan selesai baru kami mau resmikan bersama” Ucapan yang sama dari Paroki Tual.

 

Tanggal 7 Nopember nanti, Gereja Protestan Maranatha, Kota Tual akan ditabiskan dan diresmikan, dan secara bersamaan, Masjid al-Hurriyah dan Gereja Katolik St. Fransiscus Xaverius pun akan diresmikan.

 

Ini adalah momen yang sangat langka, bahkan mungkin satu-satunya terjadi di Indonesia di mana ada 3 tempat Ibadah yang akan diresmikan secara bersamaan di wilayah administratif Kota Tual, walaupun waktu selesainya rehabilitasi berbeda-beda.

 

Komitmen bahwa ketiga umat beragama saling mendukung, saling bersinergi, dan saling menghargai adalah bukti nyata dari moderasi beragama di mana agama menjadi sumber inspirasi, bukan sebagai aspirasi, seperti yang diucapkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat dilantik oleh Presiden Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

 

Masyarakat antar iman di Kota Tual menyadari betul bahwa di balik prinsip agama sebagai hubungan antara manusia dan Sang Pencipta, hakikat beragama adalah hubungan antar manusia. Ketika manusia sudah memanusiakan manusia lain, tidak menganggap manusia lain sebagai saingan, tapi melihat manusia lain sebagai saudara yang saling melengkapi, disitulah agama dimuliakan.

 

Dalam tataran beragama dan berkemanusiaan, peristiwa langka yang terjadi di Kota Tual semoga bisa menjadi model bagi program-program moderasi beragama di Kementerian Agama, sekaligus menjadi salah satu success story menyongsong Tahun Toleransi 2022 yang sudah dicanangkan oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Agama.

 

Toleransi yang merdeka dari simbol dan agenda politik, toleransi yang memanusiakan manusia lain, toleransi yang mengasihi sesama manusia, dan toleransi dalam ruang hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Ini yang terjadi di Kota Tual; Ini yang terjadi di Kepulauan Kei.

*) Alto Luger