Begini Proses Pengolahan Daging Dam Haji Sebelum Dikirim ke Indonesia

Begini Proses Pengolahan Daging Dam Haji Sebelum Dikirim ke Indonesia

Pemerintah akan menyalurkan daging dam haji ke Indonesia. Begini prosesnya.

Begini Proses Pengolahan Daging Dam Haji Sebelum Dikirim ke Indonesia

Islami.co (Haji 2024) — Pemerintah Indonesia tengah melakukan terobosan baru dalam pengelolaan daging dam pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Tahun ini, sebagian daging dam dari petugas dan jemaah haji Indonesia direncanakan untuk dikirim ke Tanah Air. Proses ini melibatkan berbagai tahap yang diawasi secara ketat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

Proses pertama dimulai dengan penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Makkah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama rombongan meninjau langsung pelaksanaan penyembelihan ini. Muhadjir menilai prosesi penyembelihan yang dilakukan sudah sesuai dengan syariah. “Kami berkewajiban memastikan bahwa prosesi penyembelihan dilakukan dengan benar dan daging hasil sembelihan diserahkan kepada yang berhak,” ungkapnya.

Setelah penyembelihan, daging dikirim ke perusahaan pengepakan daging yang berlokasi di kawasan Makkah. Di sini, daging melalui serangkaian proses pengolahan dan pengepakan yang diawasi secara ketat oleh berbagai pihak terkait. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut memastikan bahwa setiap langkah mulai dari penyembelihan hingga pengemasan sesuai dengan standar keamanan pangan yang berlaku. “BPOM sudah memastikan proses mulai dari penyembelihan, pengadaan kambing, hingga menjadi daging matang yang siap dikirim ke Indonesia itu aman dan sesuai standar,” jelas Muhadjir Effendy.

Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada proses pengepakan daging. Teknologi retorch digunakan untuk memastikan daging tetap segar dan layak konsumsi saat tiba di Indonesia. Setiap ekor kambing dikemas menjadi empat pak, masing-masing berisi 2,5 kg daging. Proses pengepakan ini dirancang untuk memastikan bahwa berbagai macam penyakit dan bakteri, termasuk PMK (penyakit mulut dan kaki), telah mati sehingga daging aman untuk dikonsumsi.

Dalam tahap terakhir, daging yang telah diproses dan dikemas kemudian dipersiapkan untuk pengiriman ke Indonesia. Menko PMK mengapresiasi kerja sama berbagai pihak yang terlibat, termasuk Kementerian Pertanian, BPOM, dan Ditjen Imigrasi, yang telah memastikan perizinan dan kesiapan proses pengiriman. “Untuk perizinan di Indonesia, alhamdulillah sudah siap,” ungkapnya.

Direktur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat menambahkan, tahun ini sebanyak 2.000 ekor kambing akan dagingnya dikemas dan dikirim ke Indonesia. “Daging dari dua ribu kambing tersebut akan dipackaging dengan cara retorch, total akan ada delapan ribu pak daging yang akan dikirimkan ke Indonesia,” terang Arsad. Ia berharap, angka ini dapat meningkat signifikan pada tahun depan sehingga lebih banyak masyarakat di Indonesia yang dapat merasakan manfaatnya.

Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pengiriman daging dam ke Indonesia, demi memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat di Tanah Air.

(AN)